analisis

Pilpres 2024, Siapa 'Membakar' Rumah PDI Perjuangan?

Sabtu, 20 April 2024 | 06:00 WIB
Ilustrasi. Sekjen PDI Perjuangan dalam sebuah pernyataannya di tayangan Youtube Akbar Faisal menyebut Presiden Jokowi telah 'membakar' rumah PDI Perjuangan.

Ketika baru-baru ini Presiden Jokowi menekankan tentang pentingnya DPR segera mengesahkan RUU Perampasan Aset, Hasto justru nyinyir tentang demokrasi, konstitusi, dan kedaulatan rakyat yang dirampas. Menurut Hasto, itu harta yang paling berharga untuk diselamatkan, ketimbang membicarakan RUU Perampasan Aset.

Dr. Pieter C Zulkifli, SH. MH.

Sangat disayangkan, sebagai salah satu elite dengan kedudukan tinggi di partai politik, Hasto tak mampu menunjukkan diri sebagai politisi yang mempunyai gagasan atau ide. Dia hanya mampu menunjukkan diri sebagai politisi rendahan yang hanya mampu memproduksi kemarahan serta kenyinyiran di jagat politik, tanpa mampu bicara tentang gagasan maupun ide.

Pernyataan Hasto tentang syarat Jokowi bertemu dengan Megawati yang harus menghadap ke ranting PDI Perjuangan terlebih dahulu adalah pernyataan picisan dan sama sekali tidak berkelas yang hanya menunjukkan bahwa Hasto tak lebih dari politisi pada strata rendah.

Baca Juga: Jejak BI Checking Buruk, Begini 6 Cara Efektif Memutihkannya 

Anak ranting adalah cabang terendah dalam struktur partai. Dan Hasto minta Jokowi minta restu dengan anak yang ranting sebelum bertemu dengan Megawati. Luar biasa angkuhnya!

Masih di momen perayaan Idul Fitri, Hasto kembali mengeluarkan pernyataan sengak tentang open house yang digelar di rumah Megawati. “Jadi (acara open house) dihadiri oleh sahabat sahabat ibu yang juga menunjukkan suatu komitmennya bagi Indonesia. Bukan bagi keluarga ya hahaha.”

Semakin lama pernyataan Hasto semakin tidak ada manfaatnya, kalau tidak mau dikatakan sebagai pernyataan sampah. Karena setiap ucapannya yang keluar hanya melulu menyampaikan rasa sakit hati, menyindir, dan menyerang jokowi.  Bahkan di situasi yang baik, di momen silaturahmi Idul Fitri.

 Baca Juga: Siap-siap! Penonaktifan NIK KTP Jakarta tapi Domisili di Daerah Lain Dimulai Pekan ini

Sesungguhnya pernyataan nyinyir Hasto telah dilakukan sejak sebelum kampanye Pilpres 2024 berlangsung. Narasi menyerang Jokowi ini juga merembet ke Prabowo - Gibran. Hasto seolah tak peduli, pernyataan-pernyataannya justru membuat publik muak, dan lebih dari itu, membuat PDI Perjuangan makin terpuruk.

Berkaca pada hasil Pilpres 2024, secara keseluruhan, tidak satu pun provinsi dimenangkan PDI Perjuangan. Hasto tidak sadar, 80 persen rakyat Indonesia mencintai Jokowi.

Serangan bertubi-tubu berupa narasi keji yang dilontarkan selama ini, justru berbalik pada perolehan suara Pilpres yang jeblok untuk pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung PDI Perjuangan. Namun, Hasto dan PDI Perjuangan menganggap kekalahan Ganjar – Mahfud semata-mata karena seorang Jokowi.

Hasto telah mengorkestrasi narasi yang keji terhadap Jokowi dan berpotensi merusak upaya merajut kembali hubungan elite negeri ini untuk kembali bersatu membangun negeri.

 Baca Juga: Momen Menggemaskan Walikota Beykoz Turki ‘Digelendotin’ Kucing saat Memimpin Rapat Resmi

Mulai dari soal dinasti politik, abuse of power, HAsto juga menarasikan Jokowi akan merebut kursi Ketum PDI Perjuangan dan juga Golkar, dan terakhir ucapan Hasto yang menyebut Jokowi telah membakar rumah PDI Perjuangan.

Halaman:

Tags

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB