HUKAMANEWS – Pembacaan putusan sengketa PHPU Pilpres 2024 oleh Mahkamah Konstitusi (MK) tinggal menghitung hari. Saat ini delapan majelis hakim konstitusi terus menggelar Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) terhitung sejak 6 - 21 April 2024.
Putusan yang akan dibacakan pada Senin, 22 April 2024, akan menentukan nasib hasil Pilpres, apakah permohonan para pemohon yang meminta pemungutan suara ulang dan diskualifikasi calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua dikabulkan atau tidak.
Alih-alih melakukan introspeksi sembari menunggu putusan PHPU di MK, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto jusru makin gencar melontarkan sindiran tajam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasto menganggap Jokowi sebagai biang keladi atas kekalahan telak Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 ini. Jokowi, kata Hasto, telah membakar rumah PDI perjuangan.
Publik pun menjadi heran, sosok sekaliber Sekjen partai besar justru mengeluarkan pernyataan-pernyataan picisan yang tidak disertai data dan fakta. Apakah serangan Hasto kepada Jokowi sebagai insting menyelamatkan diri atau karena suruhan Megawati?
Dr. Pieter C Zulkifli, SH, MH., mempunyai catatan menarik untuk di simak dalam tulisan analisinya berikut ini.
Ada yang menarik dengan unjuk rasa yang dilakukan massa gabungan dari mahasiswa dan masyarakat di kawasan patung kuda, kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024) siang. Dalam unjuk rasa tersebut, mereka melakukan aksi teatrikal dengan menggunakan topeng bergambar wajah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto tengah membawa rantai yang mengikat leher dua orang pria bertopeng wajah Hakim MK Saldi Isra dan Arief Hidayat.
Para pendemo juga membawa sejumlah poster bertuliskan "Intervensi Berkedok Sahabat" dengan gambar Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan dua hakim MK yang dilengkapi dengan kepala banteng. Massa aksi menyindir sikap Hasto yang membawa surat pengajuan amicus curiae atau sahabat pengadilan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Diketahui bersama, sengketa perselisihan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi memasuki babak akhir. Putusan PHPU Pilpres 2024 akan dibacakan oleh MK pada Senin, 22 April 2024.
Baca Juga: Prabowo Imbau Pendukung Tak Turun ke Jalan: Utamakan Keutuhan, Persatuan Bangsa
Alih-alih membuat situasi tenang dan kondusif, belakangan kubu pasangan nomor 03, melalui Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, justru makin ugal-ugalan melontarkan sindiran tajam kepada Presiden Jokowi.
Hasto melepaskan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan Presiden Jokowi yang masih, atau setidaknya pernah menjadi bagian dari PDI Perjuangan. Tak habis Hasto melempar tudingan miring kepada mantan Walikota Solo ini, dari berbagai sisi.
Hasto menyebut Jokowi akan merebut kursi Ketua Umum PDI Perjuangan. Sebelumnya, dalam wawancara di Youtube Channel Akbar Faisal, Hasto mengungkapkan partai banteng mendapat tekanan luar biasa. Dalam menghadapi pemilu kali ini, kata Hasto, abuse of power dipimpin oleh Jokowi sendiri. Hasto menganalogikan, rumah PDI Perjuangan telah dibakar oleh Jokowi.
Baca Juga: Awam Sering Rancu, Perbedaan Penyelidikan dan Penyidikan dalam Kepolisian
Artikel Terkait
Hak Interpelasi, Hak Angket, dan Skenario Jahat Kelompok Takut Kalah
Buruk Muka Cermin Dibelah, Catatan untuk Ganjar Mahfud, Megawati, dan Elite PDI Perjuangan
10 Tahun Lebih Menggantung, RUU Perampasan Aset Tak Kunjung Dibahas DPR, Ada Apa dengan Elite Politik di Senayan?
Membaca Gestur Politik Puan Maharani di Tengah Gelombang Hak Angket dan Interpelasi
Pilpres 2024, Menanti Sikap Legowo Ganjar Pranowo
Memaknai Kemenangan Prabowo Gibran Bagi Indonesia Maju
Ketika Anies dan Ganjar Meminta MK Ulang Pilpres tanpa Gibran, Membaca Kedewasaan Berpolitik para Capres di Pilpres 2024
Residu Pilpres 2024, Dalil Kecurangan, dan ‘Lawakan’ Anies - Ganjar di MK
Politik Jalan Tengah Puan Maharani
Sengketa Pilpres 2024, Megawati: Amicus Curiae atau Cawe-Cawe?