HUKAMANEWS – Perhitungan suara sementara pada Pilpres 2024, secara konsisten pasangan capres-cawares nomor urut 02 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, memimpin puncak perolehan suara. Disusul paslon 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada posisi kedua. Sedangkan posisi paling buncit diraih pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Perolehan suara yang mandek di angka 16 koma sekian persen, membuat Ganjar Pranowo gamang. Maklum, dibanding dirinya, suara yang didulang PDI Perjuangan pada Pemilu legeslatif kali ini justru menduduki peringkat tertinggi perolehan suara sementara di antara 18 partai nasional yang bersaing di Pemilu 2024.
Tak terima dengan perolehan suara Ganjar-Mahfud yang jeblok, Ganjar mendorong partai politik pengusungnya di Senayan untuk melakukan hak angket dan interpelasi. Dia beralasan, ada dugaan terjadinya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) pada Pilpres 2024.
Dr. Pieter C Zulkifli, SH. MH mempunyai catatan kritis terkait kontestasi Pemilu 2024, khususnya bagaimana para kandidat baik capres dan cawapres memiliki sikap mental ksatria, siap menang dan siap kalah dalam sebuah kontestasi politik. Pun dengan dampak buruk yang ditimbulkan bila rumor kecurangan dalam pemilu ini digoreng seolah-olah telah terjadi kecurangan bersifat TSM seperti digaungkan paslon 01 dan 03. Berikut analisis politik dari politikus senior ini.
Beberapa hari lagi proses rekapitulasi suara Pemilihan Umum legeslatif dan Pemilihan Presiden akan usai. Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.
Hingga Sabtu, 16 Maret 2024, KPU telah sahkan rekapitulasi suara Pemilu 2024 di 32 provinsi.
Membuka catatan lagi, Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Dari keseluruhan provinsi yang sudah melakukan rekapitulasi, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di 30 provinsi, sedangkan dua sisanya dipimpin pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, tak terlihat berada di peringkat atas di semua provinsi dari hasil rekapitulasi yang telah disahkan KPU.
Baca Juga: Ketika Seorang Anggota Komite HAM PBB Tiba-Tiba Singgung Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ada Apa?
Inilah yang kemudian membuat Ganjar Pranowo menjadi tantrum alias uring-uringan. Ganjar yang dulu berslogan ‘Tuanku ya rakyatku, jabatan cuma mandat’, kini justru sibuk mencari pembelaan untuk kemenangan sendiri.
Meskipun para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, telah memberikan ucapan selamat atas kemenangan pasangan Prabowo Gibran dalam Pilpres 2024 berdasarkan hitung sementara KPU, namun pasangan 01 dan 03 masih berkeras hati tak mau legowo mengakui bahwa mereka kalah dalam kontestasi politik kali ini.
Artikel Terkait
Ilusi Pemakzulan Jokowi oleh Kelompok yang Tidak Siap Kalah
Etika Abal-Abal Para Capres-Cawapres dan Elite Politik Jelang Pilpres 2024
Pilpres 2024, Jokowi, dan Politisi Berjubah Akademisi
Film Dirty Vote Jelang Pencoblosan, ‘Serangan Fajar’ Versi Baru
Menakar Kedewasaan Berpolitik di Tengah Potensi Sengketa Pemilu 2024 dan Integritas MK
Hak Interpelasi, Hak Angket, dan Skenario Jahat Kelompok Takut Kalah
Buruk Muka Cermin Dibelah, Catatan untuk Ganjar Mahfud, Megawati, dan Elite PDI Perjuangan
10 Tahun Lebih Menggantung, RUU Perampasan Aset Tak Kunjung Dibahas DPR, Ada Apa dengan Elite Politik di Senayan?
Membaca Gestur Politik Puan Maharani di Tengah Gelombang Hak Angket dan Interpelasi