Pilpres 2024, Siapa 'Membakar' Rumah PDI Perjuangan?

photo author
- Sabtu, 20 April 2024 | 06:00 WIB
Ilustrasi. Sekjen PDI Perjuangan dalam sebuah pernyataannya di tayangan Youtube Akbar Faisal menyebut Presiden Jokowi telah 'membakar' rumah PDI Perjuangan.
Ilustrasi. Sekjen PDI Perjuangan dalam sebuah pernyataannya di tayangan Youtube Akbar Faisal menyebut Presiden Jokowi telah 'membakar' rumah PDI Perjuangan.

Lantas, siapa sesungguhnya yang telah membakar rumah PDI Perjuangan? Ibarat satu jari menunjuk kesalahan orang lain, empat jari menujuk kepada diri sendiri. Pernyataan-pernyataan Hasto sangat jauh dari nilai-nilai kenegarawanan, alih-alih nilai-nilai Pancasila yang selama ini gencar mereka kampanyekan. Ada baiknya Hasto mulai bercermin  dan instrospeksi diri dan mulai legowo mengakui kekalahan yang mereka alami.

Puan Maharani pun telah mengingatkan etika politik yang harus siap menang dan juga siap kalah ketika mengikuti kompetisi pemilu.

 Baca Juga: Kolaborasi Akademi Hindu dan GreenFaith Indonesia untuk Lingkungan Indonesia Lebih Baik

Bijak Puan mengatakan, demokrasi harus berada dalam budaya politik yang semakin maju, yang ditunjukkan dengan cara-cara berpolitik yang semakin beradab dan mencerdaskan kehidupan  rakyat.

Pernyataan Puan Maharani sekaligus menggarisbawahi bahwa sedang terjadi sesuatu yang serius di negeri ini. Sesuatu yang melibatkan hegemoni sebuah partai besar yang ingin melanggengkan kekuasaannya dan mengutamakan kepentingan partainya di atas kepentingan negara yang sesungguhnya.

Apa kepentingan negara yang sesungguhnya? Yakni rekonsiliasi bangsa. Bagaimana merajut kembali perpecahan yang telah ada sehingga tidak menimbulkan perbedaan yang semakin runcing dan kentara. Perubahan terjadi bukan yang membahayakan arah pembangunan dan tujuan bangsa.

 Baca Juga: Pengertian Amicus Curiae, yang Dikirimkan Para Tokoh dan Akademisi kepada MK terkait Sidang PHPU Pilpres 2024

Kekisruhan geopolitik dunia yang saat ini terjadi, salah satunya setelah serangan rudal Iran ke Israel, kita tidak akan bisa menebak apanya akan terjadi di masa mendatang. Sekaranglah saatnya seluruh elite politik menurunkan ego, bersatu bergandengan tangan, bersama membangun negara ini yang pernah terpecah belah karena pemilu sebelumnya.

Sebaliknya, ambisi berkuasa dengan menghalalkan berbagai macam cara, memfitnah, menghakimi, menciptakan opini yang mengabaikan adab dan nilai-nilai kemanusiaan adalah gaya politik yang sangat menjijikkan.

Sepak terjang Hasto yang berpotensi mengabaikan keselamatan rakyat harus secepatnya dihentikan. Aparat hukum tidak boleh gamang menindak siapapun yang sengaja menciptakan kerusuhan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: OPINI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB
X