analisis

Patung Melik Nggendhong Lali, Butet dan Megawati

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:44 WIB
Butet Kartaredjasa dan karyanya, patung Melik Nggendong Lali

Dr. Pieter C Zulkifli, SH. MH.

Tapi sesungguhnya siapakah tokoh yang tersirat di dalam patung berkelir hitam dengan hidung memanjang tersebut? 

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, mengatakan, hidung panjang sering diasosiasikan dengan Pinokio, tokoh fiksi yang hidungnya memanjang ketika sedang berbohong.

 Baca Juga: Menkes Jalaskan Urgensi Penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), Inovasi Kesehatan untuk Masyarakat

Pinokio pun pernah menjadi sampul majalah Tempo, yang mirip dengan wajah Presiden Jokowi dengan hidung memanjang. Jokowi melekat dengan predikat jenis itu. Lantas, apakah karya seni ini dialamatkan kepada sosok Jokowi? 

Butet yang dulu pendukung fanatik Jokowi, tapi kini berbalik 180 derajat menjadi pengkritik keras Jokowi itu mempersilakan menafsirkan secara bebas. Yang pasti Butet mengatakan bahwa patung itu simbol penuh kepalsuan dan kemunafikan. 

Diketahui, pada masa kampanye Pilpres 2024, kelompok budayawan ambil bagian sebagai barisan pendukung capres-cawapres yang diusung PDIP dkk, yakni Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Bahkan, Butet Kartaredjasa dalam beberapa kesempatan memberikan sindiran sarkas kepada Jokowi dan keluarga, termasuk Prabowo Subianto, capres nomor urut 02.

 Baca Juga: Indonesia Tidak Proteksionis, Prabowo Subianto Tegaskan Pentingnya Melindungi Kepentingan Rakyat

Butet pun sempat dipolisikan oleh relawan Projo lantaran puisi yang dia bawakan secara lugas dan sarkas menghina martabat kepala Negara. Beruntung, Jokowi meminta Polda DIY membaskan Butet atas segala tuduhan. Itu terjadi pada Januari 2024, ketika panas-panasnya kampanye Pilpres berlangsung. 

Tak cukup, akhir April lalu, Butet juga membaca puisi dengan judul ‘Tahta Samsul’ berisi sindiran pedas terhadap Jokowi, Iriana, dan Gibran. Kini, dia membuat pameran seni yang isinya juga lagi-lagi memberi pesan nyinyir kepada sosok Presiden Jokowi.

Lalu, benarkah sosok patung Melik Nggendhong Lali karya Butet tersebut ditujukan untuk menyindir Jokowi? Karena, sejauh perdebatan yang terjadi, patung berkelir hitam itu justru lebih diidentikkan dengan Ganjar Pranowo yang ambisius dan tak mau mengakui kekalahan. Begitu inginnya berkuasa sehingga memaksa Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menerima gugatan PHPU PIlpres 2024 walau minim alat bukti.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Android TV dengan Harga Terbaik Tahun 2024, Ada yang 2 Juta-an  

Dan ketika kalah di MK, mereka masih ngotot membawa masalah ini ke PTUN dengan memperkarakan KPU dan meminta MPR untuk tidak melantik wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. 

Ganjar dan PDI Perjuangan lupa, bahwa mandat rakyat telah diberikan kepada pasangan Prabowo - Gibran yang dimanivestasikan dalam 96 juta lebih suara yang memilih pasangan 02. Sementara dirinya, menutup fakta hanya mendapakan suara 16 persen dan kemudian menjadi olok-olokan netizen Indonesia. 

Perolehan kursi PDI Perjuangan juga merosot dibandingkan Pemilu 2019. Pada pemilu lima tahun lalu, di mana PDI Perjuangan mengusung Jokowi sebagai capres, perolehan kursi dari partai banteng moncong putih mendominasi parlemen, yakni 128 kursi. Saat ini, meskipun tercatat sebagai pemenang pemilu legeslatif, namun PDI Perjuangan hanya berhasil mendapatkan 110 kursi atau turun 18 kursi.

Halaman:

Tags

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB