Lantas, siapa sesungguhnya yang telah membakar rumah PDI Perjuangan? Ibarat satu jari menunjuk kesalahan orang lain, empat jari menujuk kepada diri sendiri. Pernyataan-pernyataan Hasto sangat jauh dari nilai-nilai kenegarawanan, alih-alih nilai-nilai Pancasila yang selama ini gencar mereka kampanyekan. Ada baiknya Hasto mulai bercermin dan instrospeksi diri dan mulai legowo mengakui kekalahan yang mereka alami.
Puan Maharani pun telah mengingatkan etika politik yang harus siap menang dan juga siap kalah ketika mengikuti kompetisi pemilu.
Baca Juga: Kolaborasi Akademi Hindu dan GreenFaith Indonesia untuk Lingkungan Indonesia Lebih Baik
Bijak Puan mengatakan, demokrasi harus berada dalam budaya politik yang semakin maju, yang ditunjukkan dengan cara-cara berpolitik yang semakin beradab dan mencerdaskan kehidupan rakyat.
Pernyataan Puan Maharani sekaligus menggarisbawahi bahwa sedang terjadi sesuatu yang serius di negeri ini. Sesuatu yang melibatkan hegemoni sebuah partai besar yang ingin melanggengkan kekuasaannya dan mengutamakan kepentingan partainya di atas kepentingan negara yang sesungguhnya.
Apa kepentingan negara yang sesungguhnya? Yakni rekonsiliasi bangsa. Bagaimana merajut kembali perpecahan yang telah ada sehingga tidak menimbulkan perbedaan yang semakin runcing dan kentara. Perubahan terjadi bukan yang membahayakan arah pembangunan dan tujuan bangsa.
Kekisruhan geopolitik dunia yang saat ini terjadi, salah satunya setelah serangan rudal Iran ke Israel, kita tidak akan bisa menebak apanya akan terjadi di masa mendatang. Sekaranglah saatnya seluruh elite politik menurunkan ego, bersatu bergandengan tangan, bersama membangun negara ini yang pernah terpecah belah karena pemilu sebelumnya.
Sebaliknya, ambisi berkuasa dengan menghalalkan berbagai macam cara, memfitnah, menghakimi, menciptakan opini yang mengabaikan adab dan nilai-nilai kemanusiaan adalah gaya politik yang sangat menjijikkan.
Sepak terjang Hasto yang berpotensi mengabaikan keselamatan rakyat harus secepatnya dihentikan. Aparat hukum tidak boleh gamang menindak siapapun yang sengaja menciptakan kerusuhan.***