HUKAMANEWS – Nama Hasto Kristiyanto akhir-akhir ini banyak menghiasi lini masa media sosial dan berbagai pemberitaan media masa. Ini tak lain karena pernyataan-pernyataannya yang secara konsisten menyerang Presiden Jokowi, baik dalam kapasitasnya sebagai pribadi maupun kepala Negara.
Mulai dari tuduhan politik dinasti hingga terakhir pernyataannya tentang Jokowi yang konon pernah mengirimkan utusan seorang menteri powerful untuk merayu Megawati turun dari kursi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Bertolak belakang dengan Hasto, Ketua DPR RI Puan Maharani justru bersikap sebaliknya. Ketika sebagian elite partainya menggiring opini untuk memojokkan Jokowi dan Kubu Prabowo-Gibran, Puan justru tampil tenang. Terbaru, dalam rapat paripurna penutupan masa sidang DPR, Puan mengetok Palu tanpa sepatah kata pun tentang hak angket.
Tak akurnya Puan dan Hasto, publik tentu memaknainya sebagai keretakan di tubuh partai banteng moncong putih. Namun, Dr. Pieter C Zulkifli, SH, MH., membaca fenomena ini dari sudut pandang berbeda. Berikut catatannya.
Puan Maharani menghebohkan politik tanah air di tengah situasi politik yang memanas pasca penetapan pemenang Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kubu 01 dan kubu 03 tak henti menyerang kubu 02 yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024, baik di ranah hukum dengan gugatan kecurangan pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK), maupun di ranah politik dengan wacana menggulirkan hak angket.
Sementara proses persidangan PHPU di MK tengah berlangsung, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan melempar amunisi lagi dengan menggugat KPU atas dugaan perbuatan melawan hukum karena telah meloloskan pencalonan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. Gugatan dilayangkan lewat Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Selasa (2/4/2024). Dalam petitumnya, PDIP meminta KPU mencabut keputusan Pilpres 2024 yang telah memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Berderet polah yang dilakukan kubu paslon 03 yang tak puas dengan kemenangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, namun Puan justru tampil beda. Terbaru adalah beredarnya foto Puan Maharani berbuka puasa bersama di rumah Rosan Roeslani Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran pada 30 Maret lalu.
Foto yang diunggah Wakil Ketua Umum Golkar sekaligus Ketua MPR Bambang Soesatyo sontak menghebohkan jagat maya. Sejumlah netizen memuji tindakan Puan.
Pujian juga datang dari Bambang Soesatyo. Dia mengatakan Puan Maharani memiliki kedewasaan berpolitik, meskipun dalam acara buka puasa bersama itu tidak ada agenda politik yang dibicarakan.
Sikap yang diperlihatkan Puan sangat jelas menunjukkan ke publik bahwa Ketua DPR itu sudah tak sejalan dengan Hasto Kristiyanto dan paslon yang didukung PDI Perjuangan, yakni Ganjar Prabowo dan Mahfud MD.
Seperti diketahui, sekjen PDIP Hasto kristiyanto, sering melontarkan serangan-serangan negatif ke Jokowi dan pasangan Prabowo Gibran yang ditengarai dalam upayanya menutupi kesalahan-kesalahan memberi info kepada Megawati selama pilpres 2024 berlangsung.