Politik Jalan Tengah Puan Maharani

photo author
- Sabtu, 6 April 2024 | 11:05 WIB
Ilustrasi Puan Maharani. Pasca penetapan hasil PIlpres 2024 oleh KPU, ketegangan belum meredup, Puan Maharani dianggap sedang memainkan peran menjadi juru damai di tengah ketegangan antara kubu 03 dengan Presiden terpilih Prabowo-Gibran.
Ilustrasi Puan Maharani. Pasca penetapan hasil PIlpres 2024 oleh KPU, ketegangan belum meredup, Puan Maharani dianggap sedang memainkan peran menjadi juru damai di tengah ketegangan antara kubu 03 dengan Presiden terpilih Prabowo-Gibran.

Dan pada titik ini, Puan Maharani memainkan peran kunci. Puan Maharani tampaknya sedang memainkan politik jalan tengah, semacam politik mencari titik temu dari berbagai kepentingan yang dapat mencegah perpecahan para  elite. 

Tentu ada pertanyaan, di mana posisi Jokowi ketika Megawati dan Prabowo bertemu. Lagi-lagi ini masalah ego masing-masing elit. Membangun persatuan dari perseteruan yang pernah terjadi adalah bentuk sikap kenegarawanan yang akan dicatat oleh tinta emas sejarah. 

Indonesia harus bersih dari gerombolan orang-orang yang menyebut dirinya elite tetapi perilakunya sangat buruk bahkan sangat tepat disebut politikus busuk. Ke depan para pemangku jabatan/kekuasaan harus figur-figur yang tidak terafiliasi dengan jaringan kelompok kiri yang pelan-pelan mereka ingin merubah konstitusi Negara.

 Baca Juga: Mulai Umur Berapa Kitten Boleh Dimandikan? Simak Tips dan Informasi Lengkapnya

Negara harus tegas dan berani bertindak  menghukum dan tidak lagi memberikan ruang kepada siapapun untuk menduduki jabatan strategis di semua wilayah kekuasaan negara, lembaga pendidikan, kesehatan, BUMN, bahkan TNI, Polri. 

Fenomena pasca Pilpres 2024, banyak para purnawirawan TNI dan Polri menghujat Presiden dengan tidak sopan, bahkan ada diantara mereka memberikan pernyataan yang sangat tidak beradab. Ini harus dihentikan dan tidak boleh terjadi lagi pada masa yang akan datang. 

Pemimpin negeri ini harus berani membuat terobosan baru untuk mengubah seluruh pola pendidikan rektuitmen, promosi bahkan skrening yang ketat kepada siapapun yang akan menduduki posisi dan jabatan strategis dan pada lembaga negara lainnya. Agar semua bergerak seirama menjalankan kapal besar bernama Indonesia. Indonesia Tegas, Indonesia bermartabat.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB
X