Terkhusus Ganjar Pranowo yang harus menelan pil pahit hanya memperoleh 16% suara Pilpres, dia masih bersikeras tidak mau kenyataan. Dia dan partai koalisinya – yang kini perlahan-lahan mulai mencair – menganggap perolehan suara Ganjar-Mahfud mengalami anomali, alias tak wajar.
Baca Juga: 5 Tips Mudah Mengenali Kurma Israel Beredar di Indonesia yang Diharamkan MUI
Itulah yang kemudian membuat Ganjar mondar-mandir keluar masuk gedung DPR untuk melobi sejumlah kader dari berbagai partai politik mengemis tandatangan untuk mengusung hak angket.
Gerakan Kampus Menggugat
Sejalan dengan upaya Ganjar membujuk partai pendukungnya melakukan hak angket, sejumlah akademisi dari UGM menyerukan gerakan kampus menggugat. Mereka mengatakan gerakan tersebut bertujuan untuk menggugat penyimpangan di pemilu 2024 dengan melakukan pengadilan rakyat.
Target dari gerakan kampus menggugat ini adalah membuka hak angket di DPR. Dengan Angket DPR, mereka ingin membongkar segala bentuk penyimpangan dan kecurangan khusunya yang terjadi Pemilu 2024.
Baca Juga: 15 Tersangka Kasus Pungli di Rutan KPK Berhasil Diciduk, Ternyata Kepala Rutan Ikut Termasuk
Pertanyaannya, ini gerakan kampus atau gerakan parpol dalam kampus? Mencatut lembaga kampus untuk kepentingan jaringan parpol dan capres adalah kejahatan akademik – intelektual terbesar.
Selidik punya selidik, ternyata para pelaku gerakan kampus menggugat yang mencatut nama lembaga universitas untuk kepentingan politik praktis tersebut ternyata jaringan parpol dan pendukung capres 01 dan 03.
Seperti di UGM, yang nama lembaga tersebut dicatut, ternyata dosen-dosen penggagas gerakan kampus menggugat aktif di Pusat Studi Pancasila yang merupakan oligarki PDI Perjuangan. Dana berasal dari BPIP yang diketuai Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Tini Kasmawati, Tunanetra Tangguh Penjaga Owa Jawa
Sama dengan Petisi 100 yang mencatut nama rakyat padahal pendukung 01, prilaku petisi dan gerakan kampus menggugat ini hanya fokus menstigma Presiden Jokowi yang ogah menjadi antek asing.
Dukungan Angket Mengendur
Kembali ke Ganjar Pranowo, yang saat ini masih mondar-mandir keluar masuk gedung DPR melobi sejumlah kader dari berbagai partai politik untuk meminta tandatangan hak angket. Sayang, semua partai yang mendukung bergulirnya hak angket memberi sinyal untuk tidak grasah-grusuh dalam melakukan hak angket.
Artikel Terkait
Ilusi Pemakzulan Jokowi oleh Kelompok yang Tidak Siap Kalah
Etika Abal-Abal Para Capres-Cawapres dan Elite Politik Jelang Pilpres 2024
Pilpres 2024, Jokowi, dan Politisi Berjubah Akademisi
Film Dirty Vote Jelang Pencoblosan, ‘Serangan Fajar’ Versi Baru
Menakar Kedewasaan Berpolitik di Tengah Potensi Sengketa Pemilu 2024 dan Integritas MK
Hak Interpelasi, Hak Angket, dan Skenario Jahat Kelompok Takut Kalah
Buruk Muka Cermin Dibelah, Catatan untuk Ganjar Mahfud, Megawati, dan Elite PDI Perjuangan
10 Tahun Lebih Menggantung, RUU Perampasan Aset Tak Kunjung Dibahas DPR, Ada Apa dengan Elite Politik di Senayan?
Membaca Gestur Politik Puan Maharani di Tengah Gelombang Hak Angket dan Interpelasi