Bayang-Bayang Radioaktif Cs-137 di Cikande, dari Pabrik Besi hingga Terseret ke Udang Ekspor RI

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 22:00 WIB
Petugas memeriksa lokasi pabrik besi di Cikande yang terdeteksi paparan radioaktif Cs-137. (HukamaNews.com / Dok. KemenLH)
Petugas memeriksa lokasi pabrik besi di Cikande yang terdeteksi paparan radioaktif Cs-137. (HukamaNews.com / Dok. KemenLH)

20 Drum dan 17 Jumbo Bag Terpapar Radiasi

Tim Satgas Bidang I Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Sumber Radiasi yang dipimpin Deputi KLH/BPLH Rasio Ridho Sani telah mengevakuasi sejumlah material dengan kadar radiasi tinggi dari lokasi pabrik.

“Di titik yang kami beri nama Lokasi F, ditemukan dua jumbo bag material dan enam drum HDPE yang terpapar radiasi cukup tinggi,” ujar Rasio Ridho dalam laporan resmi di Serang, Banten, Kamis (2/10/2025).

Hingga saat ini, 20 drum, 17 jumbo bag, dan 3 pallet material berhasil diamankan dan dipindahkan ke fasilitas penyimpanan sementara di PT PMT.

Baca Juga: Desakan Hentikan MBG Menguat, Pemerintah dan DPR Pilih Evaluasi Total Ketimbang Berhenti

Untuk mencegah kebocoran radiasi, truk pengangkut dilapisi timbal pada dinding ruang angkut.

Dari sisi kesehatan, Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap 1.562 pekerja di radius lima kilometer dari lokasi pabrik.

Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada dampak paparan radiasi terhadap manusia.

Bahaya Cs-137: Dari Tubuh hingga Ekosistem

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, paparan Cs-137 dalam dosis rendah mungkin tidak langsung berbahaya.

Namun dalam jumlah besar dan paparan berulang, zat ini dapat menyebabkan penyakit radiasi akut hingga kanker.

Cs-137 sendiri merupakan produk sampingan dari reaksi fisi nuklir—biasanya muncul dari proses peluruhan uranium dan plutonium.

Baca Juga: Ironi Nadiem Makarim: Dari Nilai Antikorupsi hingga Tersangka Korupsi Laptop Chromebook

Di lingkungan industri logam, zat ini bisa ikut tercampur bila limbah radioaktif tidak terkelola dengan baik.

Fenomena ini bukan hanya ancaman bagi manusia, tapi juga ekosistem perairan dan rantai makanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X