HUKAMANEWS - IFG menggelar upacara Hari Bela Negara 2025 sebagai momentum strategis untuk menegaskan bahwa semangat bela negara tidak berhenti pada seremoni, melainkan hidup dalam setiap proses transformasi bisnis dan pelayanan publik yang dijalankan perusahaan.
Peringatan Hari Bela Negara 2025 oleh IFG menjadi refleksi peran holding asuransi dan penjaminan BUMN dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah tekanan global dan disrupsi teknologi yang semakin cepat.
Dengan mengusung tema nasional “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”, IFG menempatkan nilai kebangsaan sebagai fondasi utama transformasi, bukan sekadar slogan, tetapi prinsip kerja yang diterjemahkan ke dalam integritas, profesionalisme, dan pelayanan berkelanjutan.
Baca Juga: Viral Kepala BGN Diduga Main Golf di Bogor, Publik Geram Saat Sumatera Dilanda Banjir dan Longsor
Bela Negara dalam Konteks Transformasi Korporasi
Upacara Hari Bela Negara yang digelar Indonesia Financial Group pada 19 Desember 2025 di Jakarta menjadi penanda penting bahwa agenda transformasi IFG berjalan seiring dengan penguatan nilai kebangsaan.
Di tengah dinamika ekonomi global, volatilitas pasar keuangan, serta percepatan digitalisasi industri jasa keuangan, IFG memaknai bela negara sebagai bentuk ketahanan organisasi.
Ketahanan tersebut tidak hanya berbentuk perlindungan aset negara, tetapi juga kemampuan perusahaan untuk beradaptasi, menjaga kepercayaan publik, dan memastikan keberlanjutan layanan keuangan bagi masyarakat.
Tema nasional Hari Bela Negara ke 77 menegaskan urgensi kontribusi seluruh elemen bangsa dalam menghadapi tantangan multidimensi, termasuk sektor keuangan yang menjadi tulang punggung stabilitas ekonomi.
IFG: Bela Negara Bukan Simbol, Tapi Praktik Kerja Sehari-hari
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menegaskan bahwa bela negara bagi IFG memiliki makna strategis dan operasional.
“Bela negara bagi IFG bukan hanya dimaknai sebagai sikap simbolik, tetapi diwujudkan melalui integritas, profesionalisme, dan komitmen seluruh insan perusahaan dalam menjalankan transformasi bisnis secara berkelanjutan,” ujar Denny.
Menurutnya, transformasi IFG sebagai holding asuransi, penjaminan, dan investasi BUMN membutuhkan fondasi nilai yang kuat agar mampu bertahan di tengah perubahan lanskap industri keuangan.
Nilai bela negara menjadi kompas moral yang memastikan transformasi tidak mengorbankan kepentingan publik.
Artikel Terkait
Laba Asuransi Jiwa Melejit Rp5,3 Triliun di Awal 2025, IFG Genjot Transformasi Industri Nasional
One Fine Day IFG Ajak Masyarakat Hidup Sehat, Melek Asuransi, dan Cerdas Finansial
Transformasi Digital IFG Melesat, Hexana Tri Sasongko Resmi Dinobatkan sebagai Infobank CEO of The Year 2025
Jejak Rp 200 M Bank BJB: KPK Menyisir Aliran Dana ke Ridwan Kamil
Bukan Soal Nilai, Guru Surabaya Tantang UU Sisdiknas di MK demi Lingkungan Hidup Masuk Mapel Wajib