Dari Jawara Bekasi ke Tahanan KPK, Jejak HM Kunang Ayah Bupati Bekasi yang Ikut Terseret Kasus Korupsi

photo author
- Minggu, 21 Desember 2025 | 20:13 WIB
HM Kunang dan Ade Kuswara Kunang dalam kasus korupsi Bupati Bekasi oleh KPK (HukamaNews.com / Net)
HM Kunang dan Ade Kuswara Kunang dalam kasus korupsi Bupati Bekasi oleh KPK (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Kasus korupsi Bupati Bekasi kembali mengguncang Jawa Barat, kali ini dengan cerita yang jauh lebih personal dan ironis.

Nama HM Kunang, ayah Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, mendadak menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkannya sebagai tersangka.

HM Kunang bukan figur sembarangan dalam pusaran korupsi Bupati Bekasi, melainkan tokoh lama yang selama puluhan tahun dikenal sebagai Jawara Bekasi dengan pengaruh sosial dan politik yang kuat.

Dari desa Sukadami hingga pusat kekuasaan Kabupaten Bekasi, perjalanan HM Kunang kini berakhir di jalur hukum, meninggalkan pelajaran pahit tentang relasi keluarga dan kekuasaan.

Baca Juga: Pascabanjir Bandang, Wisata Guci Tegal Dipastikan Aman Dikunjungi, Bupati Tegaskan Kerusakan Terbatas

Kasus korupsi Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengungkap satu benang merah penting, yakni peran keluarga dalam distribusi kuasa dan proyek pemerintahan daerah.

HM Kunang, yang akrab disapa Abah Kunang, tercatat menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, sebuah wilayah strategis penyangga kawasan industri Bekasi.

Di mata warga, HM Kunang bukan sekadar kepala desa.

Ia dikenal sebagai figur tradisional yang disegani karena latar belakangnya sebagai tokoh seni bela diri dan pendiri sejumlah organisasi kemasyarakatan lokal seperti Ikatan Putra Daerah dan Garda Pasundan.

Julukan Jawara Bekasi melekat bukan hanya karena keberanian fisik, tetapi karena kemampuannya membangun jejaring sosial lintas generasi.

Baca Juga: Banjir Bandang Guci Tegal, Simak Detik-Detik Air Bah Menghancurkan Wisata Pancuran 13 yang Ikonik

Dalam beberapa kesempatan, HM Kunang kerap menekankan pengalaman hidup sebagai modal kepemimpinan.

“Saya memang tidak sekolah, tapi ingin tetap berguna bagi orang lain,” ucapnya dalam satu pernyataan yang pernah dikutip media.

Narasi kesederhanaan inilah yang selama bertahun-tahun membangun kepercayaan masyarakat Sukadami.

Namun kepercayaan itu kini dipertanyakan setelah KPK mengungkap perannya sebagai perantara suap ijon proyek.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X