HUKAMANEWS Greenfaith - Desa Krandegan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan karena berhasil memanfaatkan energi terbarukan untuk kebutuhan pertanian.
Langkah inovatif ini hadir sebagai solusi atas tantangan klasik yang selama ini dihadapi petani, keterbatasan pasokan air dan tingginya biaya operasional untuk irigasi.
Kini, sistem irigasi di wilayah tersebut sudah mulai didukung oleh tenaga surya, menggantikan mesin diesel konvensional yang boros bahan bakar dan mahal perawatannya.
Inisiatif ini bukan sekadar wacana, tapi sudah berjalan dan membawa hasil nyata bagi kehidupan petani setempat.
Dengan memanfaatkan sinar matahari, lahan pertanian seluas 40 hektare kini bisa teraliri air secara rutin, tanpa ketergantungan pada musim hujan.
Transformasi ini juga membuka peluang peningkatan produktivitas pertanian yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Panel surya yang dipasang di kawasan pertanian Desa Krandegan bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tapi juga cermin keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Proyek ini merupakan bantuan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang turut mendorong adopsi energi ramah lingkungan di sektor agrikultur.
Sistemnya cukup sederhana namun efektif.
Panel surya digunakan untuk mengoperasikan pompa air yang menyedot air dari sungai dan mengalirkannya ke lahan pertanian.
Sebelumnya, irigasi sawah di wilayah ini sangat bergantung pada air hujan.
Jenis lahan seperti ini biasa disebut sawah tadah hujan, yang hanya bisa ditanami saat musim penghujan tiba.
Ketika curah hujan rendah, hasil panen pun cenderung menurun drastis.