Sangurejo dan Revolusi Hijau dari Mimbar, Ketika Framing Agama Jadi Motor Aksi Lingkungan

photo author
- Jumat, 11 April 2025 | 10:17 WIB
Dusun Sangurejo buktikan agama bisa dorong aksi nyata pelestarian lingkungan. (HukamaNews.com / Instagram @ppim_uinjakarta)
Dusun Sangurejo buktikan agama bisa dorong aksi nyata pelestarian lingkungan. (HukamaNews.com / Instagram @ppim_uinjakarta)

Alasannya? Karena pesan-pesan lingkungan sering dianggap jauh dari realitas hidup mereka.

Framing agama mengubah itu semua.

Dengan menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari amal saleh dan sedekah, warga lebih terdorong untuk berpartisipasi.

Dari Lokal ke Global: Pelajaran dari Sangurejo

Apa yang dilakukan warga Sangurejo bukan sekadar contoh keberhasilan lokal.

Inisiatif ini bahkan mendapat pujian dari United Nations Economic and Social Council (UN-ECOSOC), serta berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada Agustus 2024.

Baca Juga: Membumikan Iman untuk Menyelamatkan Bumi, Eco Bhinneka dan GreenFaith Gelar Diseminasi Hasil Advokasi Lintas Agama untuk Mengelola Risiko Lingkungan

Satu hal yang patut dicatat: tokoh agama di Sangurejo tidak hanya menyalin narasi perubahan iklim dari luar negeri.

Mereka sukses menanamkannya dalam konteks budaya lokal dan agama yang hidup di tengah masyarakat.

Inilah yang menjadikan gerakan mereka terasa relevan dan menyentuh.

Pelajaran dari Sangurejo harusnya jadi alarm bagi para pengambil kebijakan, LSM, dan organisasi keagamaan.

Isu lingkungan tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan teknokratis.

Baca Juga: Menjaga Pohon, Menjaga Air, Kunci Kelestarian Hidup di Tengah Perubahan Iklim

Perlu strategi komunikasi yang menyentuh akar budaya dan spiritual masyarakat.

Dengan membingkai lingkungan sebagai bagian dari ajaran agama, masyarakat akan lebih merasa memiliki dan terlibat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Instagram @ppim_uinjakarta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X