HUKAMANEWS Greenfaith - Ramadhan adalah bulan suci yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia.
Selain menahan diri dari makan dan minum, Ramadhan juga menjadi momen refleksi dan perbaikan diri.
Namun, pernahkah kita berpikir bahwa ibadah kita dapat selaras dengan upaya menjaga kelestarian alam? Konsep "Ramadhan Hijau" mengajak kita untuk menjalani ibadah yang ramah lingkungan.
Salah satu langkah sederhana yang dapat kita lakukan adalah mengurangi sampah.
Baca Juga: Baterai HP Cepat Habis dan Ponsel Panas? Ini Penyebab dan Solusi Mudah untuk Mengatasinya!
Selama Ramadhan, konsumsi makanan cenderung meningkat, terutama saat berbuka puasa.
Sayangnya, peningkatan konsumsi ini seringkali diiringi dengan peningkatan sampah plastik dan sisa makanan.
Dengan membawa wadah sendiri saat membeli takjil atau makanan berbuka, kita dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Selain itu, memasak sendiri di rumah dengan porsi yang sesuai kebutuhan dapat membantu meminimalkan sisa makanan.
Menghemat air juga menjadi bagian penting dari Ramadhan Hijau. Saat berwudhu, seringkali kita menggunakan air lebih dari yang diperlukan.
Padahal, Rasulullah SAW mencontohkan penggunaan air secukupnya saat berwudhu.
Dengan mengurangi pemborosan air, kita tidak hanya mengikuti sunnah, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian sumber daya alam.
Pilihan konsumsi yang berkelanjutan juga perlu diperhatikan.
Memilih produk lokal dan musiman dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari transportasi makanan jarak jauh.
Artikel Terkait
Kolaborasi Lintas Agama dan Budaya Jadi Kunci Lingkungan Berkelanjutan
Tokoh Agama dan Lintas Iman Riau Bersatu Hadapi Krisis Lingkungan
Harmoni untuk Bumi, Ketika Iman Menjadi Kekuatan dalam Perjuangan Melawan Krisis Iklim di Maluku
Ramadan Hijau, Menggugah Kesadaran Ekologis di Tengah Tradisi Ibadah
Transisi Energi Tak Hanya Soal Mengganti Energi Kotor Menuju Energi Bersih, Tapi Juga Harus Adil Bagi Kelompok Rentan