Sampah organik dikubur dalam lubang-lubang khusus (jugangan) yang kemudian menjadi kompos, sedangkan limbah seperti daun-daunan diolah menjadi pewarna alami.
Lewat sanggar UMKM Ecoprint & Craft Sangurejo, warga kini memproduksi batik ecoprint dengan nilai jual tinggi.
Dari situ, pelestarian lingkungan bertransformasi jadi penggerak ekonomi lokal.
Dakwah ProKlim dan Kader Hijau
Untuk memastikan perubahan ini bertahan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY menciptakan program pelatihan Da’i ProKlim.
Anak-anak muda dilatih menjadi juru dakwah lingkungan.
Mereka mempelajari dalil-dalil Alquran dan hadis yang berkaitan dengan isu ekologis.
Baca Juga: Danau Singkarak, PLTS Terapung Terbesar Sumatra yang Memicu Kontroversi
Tujuannya sederhana: mengaitkan pelestarian lingkungan dengan ibadah.
Pendekatan ini terbukti ampuh, karena masyarakat lebih mudah menerima pesan moral bila dibalut dalam kerangka agama yang familiar.
Agama sebagai Framing Strategis Isu Lingkungan
Riset dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta menunjukkan bahwa bahasa agama mampu menjembatani kesenjangan antara kepedulian dan aksi nyata di isu lingkungan.
Masalah lingkungan memang termasuk tiga besar yang paling dikhawatirkan masyarakat Indonesia.
Namun, hampir setengah dari responden survei menyatakan belum pernah terlibat dalam gerakan lingkungan.
Artikel Terkait
Ramadhan Hijau, Saatnya Beribadah Sambil Menjaga Lingkungan
Menjaga Lingkungan Sebagai Bagian dari Iman, Solusi Berbasis Kepercayaan untuk Indonesia
Timbulsloko Hilang Ditelan Laut! Bukti Nyata Krisis Iklim yang Mengancam Ribuan Desa Pesisir
Rahasia Leluhur Sunda dalam Menjaga Alam, Pesan Kuno yang Bisa Selamatkan Lingkungan Hari Ini!
Menggalang Kolaborasi Lintas Agama untuk Perlindungan Hutan Tropis dan Masyarakat Adat di Indonesia