HUKAMANEWS – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali jadi sorotan publik setelah menembus angka psikologis Rp17.000 per dolar.
Pelemahan ini bukan hanya mencerminkan dinamika pasar biasa, tetapi juga menunjukkan tekanan global yang semakin kompleks.
Di tengah suasana perang dagang yang memanas, Indonesia berada dalam posisi sulit antara diplomasi ekonomi dan tekanan geopolitik.
Data terbaru dari Bloomberg menunjukkan bahwa kontrak rupiah Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri telah jatuh ke level Rp17.006 per dolar AS pada Jumat malam (4/4/2025), melemah sebesar 1,58 persen.
Situasi ini membuat banyak pelaku pasar dan analis keuangan mulai mencermati dampak jangka panjang terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Menurut pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah kali ini tidak semata-mata akibat faktor dalam negeri, melainkan kombinasi antara faktor eksternal dan respons pasar terhadap kebijakan global.
Salah satu pemicu utama datang dari rilis data tenaga kerja AS yang hasilnya jauh lebih baik dibandingkan ekspektasi sebelumnya.
Kondisi ini menimbulkan persepsi bahwa ekonomi AS masih sangat kuat, sehingga memperkuat nilai tukar dolar secara signifikan.
Baca Juga: Saat Peredaran Uang Turun di Lebaran 2025 Turun 16 Persen, Pemerintah Harus Intervensi
Lebih jauh, testimoni terbaru dari bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), turut memperkuat tekanan pada mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah.
The Fed menyatakan bahwa saat ini belum waktunya untuk menurunkan suku bunga, mengingat kondisi ekonomi global yang belum stabil dan inflasi yang tetap tinggi.
Hal ini membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga yang semula diprediksi tiga kali sepanjang tahun ini sebesar 75 basis poin menjadi tidak realistis.
Akibatnya, indeks dolar AS menguat dan menjadi faktor dominan dalam tekanan terhadap nilai tukar mata uang lain, termasuk rupiah.
Artikel Terkait
Potensi Zakat Tahun Ini Capai 8 Triliun Rupiah, BAZNAS Sebut Mampu Sejahterakan Rakyat
Gerakan Puasa Energi di Bulan Ramadan Berhasil Hemat 59.063 Jam & Selamatkan Puluhan Juta Rupiah
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Drastis! Apakah Indonesia Menghadapi Krisis Baru?
Terparah 2025! Rupiah Anjlok ke Rp16.611 per Dolar AS, Apa Langkah BI?
Dekati Level Krisis 1998, Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Nilai Tukar Rupiah? Simak Penjelasan Airlangga!