HUKAMANEWS – Nilai tukar rupiah terus mengalami tekanan dan mencapai level terendah sepanjang 2025.
Pada perdagangan Selasa (25/3/2025), rupiah ditutup di angka Rp16.611 per dolar AS.
Bank Indonesia (BI) menjelaskan bahwa pelemahan ini disebabkan oleh faktor global yang masih penuh ketidakpastian.
Direktur Departemen Manajemen Risiko BI, Fitra Jusdiman, mengungkapkan bahwa terdapat tiga faktor utama yang memicu depresiasi rupiah.
Baca Juga: Istirahat Cukup dan Jaga Kebersihan Jadi Kunci Pemudik Tetap Sehat
Pertama, kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump yang berdampak luas terhadap perekonomian global.
Kedua, arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang cenderung lebih hawkish. Ketiga, meningkatnya ketegangan geopolitik yang turut memengaruhi sentimen pasar.
"Dolar AS kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang dunia, didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau yield UST," jelas Fitra.
Selain faktor global, kebutuhan valuta asing (valas) dari sektor korporasi dan pembayaran dividen menjelang libur Lebaran turut berkontribusi terhadap pelemahan rupiah.
Kenaikan permintaan valas menjelang periode pembayaran dividen kerap memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar.
Strategi Bank Indonesia untuk Menjaga Stabilitas Rupiah
Menghadapi pelemahan ini, BI terus melakukan intervensi di pasar keuangan guna menjaga stabilitas nilai tukar.
Salah satu langkah yang diambil adalah strategi triple intervention, yang mencakup intervensi di pasar valas pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Baca Juga: Inovasi Valet Ride Polda Jawa Tengah, Dapat Acungan Jempol
Artikel Terkait
Satu Tabung LPG Melon Diharga 30 Ribu Rupiah, Masih Juga Antri Mendapatkannya
Benarkah Dugaan Danantara Kelola Duit Judi Online, Ribuan Triliunan Rupiah Ajaib Tanpa Transparansi, Akuntabilitas Secara Hukum? Ngeri-ngeri Sedap
Ngabuburit Kok di Pinggir Jalur Rel Kereta Api, Bisa Dipidana Atau Denda 15 Juta Rupiah
Sudah Dipagari Barcode, BBM Bersubsidi Tetap Bocor, Negara Rugi Empat Milyar Rupiah Lebih
Potensi Zakat Tahun Ini Capai 8 Triliun Rupiah, BAZNAS Sebut Mampu Sejahterakan Rakyat