analisis

Pilpres 2024, di Atas Hukum Masih Ada Hukum

Jumat, 17 November 2023 | 07:00 WIB
Pilpres 2024, benarkan diwarnai permainan hukum? Simak analisis politik Dr. Pieter C Zulkifli di sini.

Lalu saya menjawab: “Apakah Anda sadar bahwa yang akan Anda adukan adalah ibu kandung Anda sendiri? Kalau bagitu sebaiknya Anda cari pengacara lain. Karena saya tidak akan membantu Anda, karena hal itu tidak pantas saya lakukan.” 

Dari sisi hukum, mungkin saya bisa mengusahakan, tapi dari segi moral itu tidak pantas saya lakukan.

Baca Juga: Dari SIEMENS hingga CARREFOUR, Inilah DAFTAR PRODUK yang Jadi Sasaran BOIKOT atas Serangan Israel ke Palestina

Begitu pula dengan kegiatan politik, tidak boleh menghalalkan segala cara, seperti memfitnah, mencaci maki, menyerang kehormatan Presiden, hanya karena ambisi kekuasaan.

Ketika Prabowo Subianto sibuk membicarakan Indonesia harus bermartabat, Indonesia harus menjadi Negara yang kuat dan Maju di mata dunia, para pendukung lawan justru lebih sibuk memaki dan memfitnah Prabowo.

Masyarakat ikut pemilu bukan memilih Presiden atau Partai Politik yang baik, lebih dari itu, masyarakat harus cerdas dengan mencegah calon Presiden atau partai politik yang jahat ingin terus berkuasa.

Baca Juga: Akar Kangkung Jangan Dibuang, Bisa Sembuhkan Sakit Gigi hingga Lancarkan Air Seni

Sikap Jokowi dan Gibran bukanlah bentuk pembangkangan terhadap partai, tetapi merupakan sikap politik dan konsep kepemimpinan nasional yang harus berdiri tegak dalam kebenaran, tidak manipulatif, dan koruptif.

Presiden Jokowi adalah anak kandung dari proses politik yang transparan. Jika ada segelintir elite/politikus busuk menyerang dan memaki Presiden Indonesia karena ambisinya ingin mengambil kekuasaan dengan cara yang licik,  sesungguhnya mereka ini adalah penghianat bangsa dan Negara harus bertindak.

Ketika politikus busuk begitu berhati hati ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya, tetapi mereka tidak berhati-hati ketika mengeluarkan ucapan-ucapan kotor dari mulutnya.

Baca Juga: Aduan Makin Marak, OJK Terbitkan Aturan Baru untuk Kendalikan Pinjol

Mereka sangat sering lantang menyampaikan nilai-nilai wawasan kebangsaan dalam forum-forum terhormat, sebaliknya mereka menghalalkan segala cara untuk memfitnah dan mencaci maki kepala Negara dan siapapun karena ingin merebut kekuasaan.

Dr Pieter C Zuklifli, pengamat politik.

Moralitas dan Kepantasan

Be humble and never think you are better than anyone else, we all leave this world with nothing” (jadilah rendah hati dan jangan merasa dirimu lebih baik dari orang lain, pada akhirnya kita meninggalkan dunia ini tidak membawa apa-apa).

Halaman:

Tags

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB