HUKAMANEWS – Ruang publik akhir-akhir ini diramaikan dengan narasi berisi hujatan dan makian dari sekolompok partai berkuasa, atas pilihan politik ‘mantan’ kadernya yang memilih berbeda pilihan pada Pilpres 2024.
Tak tanggung-tanggung, hujatan dan narasi kebencian itu dilancarkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dan keluarganya. Sudah bisa ditebak, ini tak lain karena keputusan Gibran menerima pinangan Prabowo Subianto untuk mendampinginya sebagai cawapres pada Pilpres 2024.
Bola salju menggelinding makin liar dan membesar. Tak hanya soal Pilpres 2024, isu yang bergulir pun merembet hingga soal hukum, demokrasi, hingga haus kuasa, bahkan masalah pribadi.
Baca Juga: Prabowo Gibran dan Gen Z, Perpaduan Ideal Menjawab Tantangan Zaman
Berikut ini tulisan menarik dari Dr. Pieter C Zulkifli, SH, MH, yang memandang fenomena tersebut dalam kerangka besar filsafat hukum dan demokrasi, dibalut kekhawatiran terhadap retaknya aturan dan kultur berdemokrasi akibat perilaku politik yang kurang etis dari para politikus senior.
Dalam perspektif ontologis/filsafat ontologis atau keberadaan perbuatan bersikap buruk, tidak dikehendaki oleh masyarakat keberadaanya.
Dilihat dari segi nilai Aksiologis, maka perbuatan korupsi, manipulasi untuk menguasai untuk merebut kekuasaan dengan memfitnah dan menyerang orang lain menggunakan cara-cara yang licik tidak cocok dengan nilai kesusilaan dan kepantasan atau kepatutan yang berlaku dalam bangsa yang beradab.
Baca Juga: Ratusan Influencer dan Pekerja Kreatif Bersatu untuk Dukung Prabowo-Gibran
Jadi di atas hukum itu ada Hukum. Apa itu? KEPANTASAN”
Di atas hukum ada hukum, apa itu? “AKAL SEHAT”
Di atas hukum ada hukum apa itu ? “Common sense” alias AKAL SEMESTA, yang dalam bahasa agama disebut sebagai ‘Sunatullah’.
Hukum buatan manusia tidak akan mampu bertentangan dengan SUNATULLAH.
Baca Juga: Mantap Kembalikan KTA PDI Perjuangan, Bobby Nasution Masih Cari Tanggal Cantik
Suatu hari ada seorang wanita datang kepada saya: “Pak saya mau mengadukan ibu saya tentang warisan.
Artikel Terkait
Mencari Negarawan Sejati dalam Kontestasi Pilpres 2024
Uji Materi Batas Usia Maksimal Capres dan Cawapres 70 Tahun, Upaya Menjegal Prabowo di Pilpres 2024?
Menimbang Pilihan Cawapres Terbaik bagi Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Membaca Langkah Senyap Jokowi dan Pertalian dengan Generasi Z pada Pilpres 2024
Waduh! Kader PDIP Gugat KPU Rp 70,5 Trilun Pasca Pendaftaran pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024
Depresi Politik Jelang Pertarungan Pilpres 2024, Gen Z, dan Indonesia Emas
Melihat Dinamika Politik jelang Pilpres 2024: Gibran, Jokowi Effect, dan Isu Keretakan Elite PDI Perjuangan