Bila ingin berpikir jernih, kesabaran Jokowi demi tujuan mulia menyelamatkan negeri ini dari arogansi dan keserakahan gerombolan elite partai tertentu. Tapi sayang Presiden Jokowi justru dituduh berkhianat.
Megawati dan PDI Perjuangan sebelumnya selalu menghina Jokowi dengan mendudukkan Presiden RI ini hanya sebagai petugas partai alias boneka. Ingat perkataan Megawati: “Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan, duh kasihan dah.”
Kini, mereka menganggap Jokowi sebagai sosok yang haus kekuasaan dan melakukan dinasti politik. Drama apalagi yang akan mereka lakukan setelah ini?
Politik tidak membutuhkan kesombongan. Seorang negarawan tidak membabi buta bahkan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan orang lain yang telah membuktikan prestasinya. Megawati sebagai negarawan harusnya memiliki rasa malu dan tidak selalu merasa lebih hebat dari siapapun.***
Artikel Terkait
Membaca Gestur Politik Puan Maharani di Tengah Gelombang Hak Angket dan Interpelasi
Pilpres 2024, Menanti Sikap Legowo Ganjar Pranowo
Memaknai Kemenangan Prabowo Gibran Bagi Indonesia Maju
Ketika Anies dan Ganjar Meminta MK Ulang Pilpres tanpa Gibran, Membaca Kedewasaan Berpolitik para Capres di Pilpres 2024
Residu Pilpres 2024, Dalil Kecurangan, dan ‘Lawakan’ Anies - Ganjar di MK
Politik Jalan Tengah Puan Maharani
Sengketa Pilpres 2024, Megawati: Amicus Curiae atau Cawe-Cawe?
Pilpres 2024, Siapa 'Membakar' Rumah PDI Perjuangan?