Pilpres 2024, Politik Kotor, dan Upaya Pemakzulan Presiden Jokowi

photo author
- Jumat, 8 Desember 2023 | 06:00 WIB
Ilustrasi. Upaya Pemakzulan Presiden Jokowi dan politik kotor mewarnai Pilpres 2024
Ilustrasi. Upaya Pemakzulan Presiden Jokowi dan politik kotor mewarnai Pilpres 2024

Baca Juga: Disudutkan oleh Eks Ketua KPK Soal Kasus Korupsi e KTP, Jokowi Heran: Untuk Kepentingan Apa?

Publik pun akan dengan mudah menilai, bahwa politikus senior PDI Perjuangan ini sedang memainkan politik kekuasaan untuk dirinya sendiri.

Terhadap berbagai berbagai provokasi, hujatan, dan fitnah yang diberikan, Presiden Jokowi tetap tenang dan tak terpancing emosi. Jokowi justru menyerahkan penilaian tersebut kepada masyarakat. Ia menyebut masyarakat sudah sangat cerdas memahami berbagai peristiwa politik.

Isu Pemakzulan Jokowi

Kembali ke wacana pemakzulan Presiden Jokowi, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, hak angket yang dilontarkan politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu dalam rapat paripurna DPR RI merupakan upaya check balances untuk pemerintahan Joko Widodo.

Baca Juga: Waduh, Kasus Covid 19 Melonjak di Singapura, Diprediksi Naik 2 Kali Lipat, Ini Penyebabnya

Hasto juga menyatakan bahwa wacana pemakzulan Presiden Jokowi adalah hal yang akan dicermati PDI Perjuangan. Disebutkan, partai besutan Megawati Soekarno Putri ini berkomitmen untuk menjaga marwah Pemilu agar berjalan baik.

Namun dikatakan juga, partai politik yang berseberangan dengan koalisi Indonesia maju (KIM) di Senayan berpeluang mendukung proses pemakzulan Presiden Joko Widodo. Seiring dengan pernyataan tersebut, politisi Senior PDI Perjuangan ini juga memberikan pernyataan bersayap terkait ‘komposisi 314 (kursi) versus 261 (kursi)’.

Pernyataan ini jelas sedang mengintimidasi Joko Widodo sebagai presiden. Pertanyaannya, untuk apa pernyataan itu dikeluarkan dan ada motif apa di baliknya?

Baca Juga: Inspirasi dari Rumah Batik Bojong Bata, Memberdayakan Disabilitas Tunanetra untuk Tetap Berkarya dan Berdaya

Apakah ada konsolidasi antara Surya Paloh dan Megawati untuk menggulingkan Jokowi? Mengingat keduanya saat ini sama-sama berada pada posisi berseberangan dengan mantan Gubernur DKI ini.

Faizal Assegaf, aktivis 98, menyoroti kemungkinan adanya konsolidasi di parlemen untuk mendukung pemakzulan akibat keresahan dua tokoh tersebut terhadap sepak terjang Jokowi yang membabat habis pejabat-pejabat korup, tanpa peduli berasal dari partai apa.

Sikap ini tercermin dalam pidato Megawati yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Megawati secara gamblang mengkritik keras Jokowi, sekaligus mendorong perlawanan masyarakat.

Baca Juga: Baru Dimunculkan Edi Darmawan Salihin ke Publik Soal Rekaman CCTV Tewasnya Mirna Usai Tenggak Kopi Sianida, Kini Edi Diadukan ke Bareskrim

Selain dinamika parpol, orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai tokoh dan elemen masyarakat juga terus melakukan konsolidasi. Ada gerakan kelompok-kelompok tertentu secara masif menyuarakan berbagai macam isu menjelang Pemilu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB
X