Tak elok bila politisi senior ikut-kutan menjadi kompor meledug, menghasut dan mengumbar informasi bohong, karena jejak digital tak akan pernah dusta.
Sun Tzu ahli strategi perang Tiongkok klasik menulis: Haluslah agar kau tak teraba, misteriuslah agar kau tak terlihat, maka akan kau kuasai lawan-lawanmu, diamlah seperti gunung dan menyeranglah seperti angin, pukul rumput kagetkan ular dan sembunyikan kekuatanmu di hadapan musuhmu.
Jangan angkuh, jangan jumawa. Mungkin memang Anda lebih pintar, lebih cerdas, atau lebih hebat dari seseorang, tapi ingat, Tuhan dengan sekejap bisa mengambil apa yang Anda banggakan seperti membalik telapak tangan.
Sudah saatnya, para elite yang terlibat dalam kampanye Pemilu dan Pilpres 2024, membuang jauh keangkuhan dan mengganti dengan gagasan cemerlang yang menginspirasi. Negeri ini tak butuh pemimpin sombong yang hanya tong kosong nyaring bunyi, hanya pandai beretrorika tanpa memberi solusi.
Indonesia, sebuah negara besar dengan jumlah penduduk lebih dari 278 juta jiwa, akan menjadi kekuatan besar yang diperhitungkan dunia, bila negeri ini memiliki pemimpin yang visioner, hebat, kuat, dicintai rakyat dan disegani para pemimpin dunia.***
Artikel Terkait
Siapa Sebenarnya MAFIA HUKUM?
Mencari Negarawan Sejati dalam Kontestasi Pilpres 2024
Menimbang Pilihan Cawapres Terbaik bagi Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Membaca Langkah Senyap Jokowi dan Pertalian dengan Generasi Z pada Pilpres 2024
Depresi Politik Jelang Pertarungan Pilpres 2024, Gen Z, dan Indonesia Emas
Melihat Dinamika Politik jelang Pilpres 2024: Gibran, Jokowi Effect, dan Isu Keretakan Elite PDI Perjuangan
Pilpres 2024, di Atas Hukum Masih Ada Hukum
Pilpres 2024, Catatan untuk Para Capres-Cawapres: Ojo Lamis, Jangan Dusta, Jangan Sakiti Hati Rakyat Hanya Karena Ingin Berkuasa