Total ada 667 personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan yang bekerja bergantian sepanjang hari.
Sebanyak 512 personel diturunkan langsung ke titik longsor, dilengkapi:
- 9 anjing pelacak untuk mendeteksi keberadaan korban
- 9 ekskavator untuk mengurai tumpukan material tebal
- 9 alcon untuk membantu akses air dan pembersihan
Kepala Kantor SAR Cilacap, Abdullah, menegaskan cuaca menjadi tantangan utama.
“Dari pagi sampai sekarang hampir tidak pernah terlihat matahari, suasana cenderung berawan,” ujarnya di lokasi.
Ia menambahkan, keselamatan anggota menjadi prioritas utama.
“Ketika hujan turun, operasi langsung dihentikan sementara,” kata Abdullah.
Sumber lapangan menyebutkan, beberapa titik material tanah masih bergerak, membuat tim harus bekerja dengan kecepatan tetapi tetap penuh kehati-hatian.
Bupati Cilacap Berharap Ada Keajaiban
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, turun langsung memantau lokasi dan menegaskan bahwa seluruh kekuatan daerah telah dikerahkan.
“Kita bersama-sama melakukan asesmen terkait apa saja yang dibutuhkan di tiap sektor,” ungkapnya.
Menurut Syamsul, laporan langsung telah diberikan kepada Gubernur dan penanganan dipercepat melalui optimalisasi alat berat.
Artikel Terkait
20.000 Prajurit TNI Disiapkan Presiden Prabowo untuk Misi Perdamaian Gaza, Fokus Kemanusiaan dan Infrastruktur
MA Resmi Tolak Kasasi, Hukuman 18 Tahun Penjara Zarof Ricar Tetap Diperkuat
Detik-detik Longsor Cibeunying Cilacap, Seorang Ayah Nekat Selamatkan Anak, 21 Orang Masih Dicari
RUU KUHAP Dikebut untuk Disahkan Pekan Depan, Koalisi Sipil Ingatkan Masih Banyak Pasal Bermasalah
Hujan Deras Paksa Operasi SAR Cibeunying Terhenti, 20 Korban Masih Hilang di Tengah Tanah Bergerak