HUKAMANEWS - Tanah longsor kembali mengguncang Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jumat (14/11/2025).
Hujan deras beberapa hari terakhir memicu longsor yang menimbun rumah warga dan meninggalkan trauma mendalam.
Di tengah kepanikan, seorang ayah berjuang menyelamatkan anaknya dari reruntuhan rumah.
Hingga kini, Tim SAR gabungan masih fokus mencari 21 warga yang belum ditemukan, sementara warga berusaha membersihkan material longsor.
Baca Juga: MA Resmi Tolak Kasasi, Hukuman 18 Tahun Penjara Zarof Ricar Tetap Diperkuat
Bencana ini menelan 16 rumah warga, dengan dua korban meninggal dan puluhan lainnya terdampak.
Kerugian materiil termasuk kendaraan dan barang berharga yang tidak sempat diselamatkan. Pergerakan tanah yang cepat membuat warga terkejut, beberapa harus dievakuasi dari rumah mereka sendiri.
Kesaksian warga menyoroti drama penyelamatan yang menegangkan. Imam Faedi, salah satu korban, menceritakan bagaimana anaknya terperangkap di kamar belakang saat longsor terjadi.
"Saya melihat tanah bergerak seperti ular di air. Waktu itu hitungannya bukan menit lagi," katanya. Dengan cepat, ia berhasil membuka pintu dan membawa anaknya keluar dengan selamat.
Bencana tanah longsor di Cibeunying terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Cilacap dan sekitarnya selama beberapa hari berturut-turut.
Pergerakan tanah di perbukitan menyebabkan material lumpur dan batu menimbun rumah warga, mengakibatkan kerusakan parah.
Petugas gabungan, termasuk Tim SAR, BPBD, TNI, Polri, dan relawan, masih membersihkan reruntuhan untuk mencari korban hilang.
Data Dampak Longsor Cibeunying:
- Rumah hancur: 16 unit
Artikel Terkait
VIRAL Sosok Kontroversial Gus Elham dan Batas Tipis antara Dakwah dan Krisis Etika
Bobby vs Toto: Diplomasi Gemas ala Prabowo dan Albanese yang Curi Hati Publik
Siap-Siap! Tiket Kereta Cepat Whoosh Bakal Turun Drastis, Pemerintah Siapkan Subsidi PSO Biar Makin Ramai Penumpang
Sidak Panas di Tanjung Perak! Menkeu Purbaya Temukan Skandal Barang Impor Murah Disulap Jadi Mewah, Ini Modusnya
Kepala BGN Kena Semprot DPR! Gara-Gara Tambah Anggaran Rp28,6 Triliun Tanpa Izin ke Menkeu