Kasus Korupsi Garuda Indonesia, Menguak Alasan Emirsyah Satar Serahkan Dokumen Fleet Plan ke Airbus Group

photo author
- Jumat, 14 Juni 2024 | 20:15 WIB
Emirsyah Satar ungkap alasan serahkan fleet plan Garuda ke Airbus. Transparansi atau korupsi? Baca selengkapnya di sini! (instagram@a.r.m_aviation dan @tmxpictures/  HukamaNews.com)
Emirsyah Satar ungkap alasan serahkan fleet plan Garuda ke Airbus. Transparansi atau korupsi? Baca selengkapnya di sini! ([email protected]_aviation dan @tmxpictures/ HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Kasus korupsi yang melibatkan Emirsyah Satar, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, kembali mencuat ke publik.

Dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, pada Kamis, 13 Juni 2024, Emirsyah mengakui telah menyerahkan dokumen rencana pengadaan armada (fleet plan) kepada Soetikno Soedarjo, pendiri PT Mukti Rekso Abadi.

Pengakuan ini menambah babak baru dalam kisah panjang korupsi pengadaan pesawat di maskapai BUMN tersebut.

Baca Juga: KPK Tetapkan Pejabat Pembuat Komitmen BTP Semarang sebagai Tersangka Kasus Korupsi DJKA

Emirsyah menyatakan bahwa penyerahan dokumen tersebut dilakukan atas permintaan Soetikno, yang pada saat itu menjabat sebagai Commercial Advisor di Airbus Group.

"Fleet plan untuk pengadaan Garuda secara menyeluruh," ujar Emirsyah di hadapan majelis hakim.

Namun, apa sebenarnya alasan di balik penyerahan dokumen penting ini? Apakah ada motivasi lain yang tersembunyi di balik tindakan tersebut?

Baca Juga: Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Ingin Anak Muda Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ayo Dukung Keberpihakan Generasi Milenial di Pemerintahan!

Menurut Emirsyah, langkah tersebut dianggapnya sebagai hal yang lumrah karena fleet plan bukanlah dokumen rahasia.

"Garuda sudah Tbk. Kami pada waktu mau IPO, kami sudah ada jabarkan fleet plan yang kami mau," ungkapnya.

Dalam pandangannya, transparansi mengenai rencana pengadaan armada adalah bagian dari upaya untuk mempromosikan masa depan bisnis Garuda Indonesia kepada berbagai pihak, termasuk para investor dan perusahaan asuransi.

Baca Juga: Pakar Militer , Prof. Muradi : Hati Hati Bicara Soal Palestina

Penyerahan dokumen ini terjadi di tengah proses pengadaan pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600.

Untuk mendukung pengadaan tersebut, Emirsyah mengundang berbagai produsen pesawat seperti Airbus, Boeing, Embraer, dan Bombardier.

Tidak hanya itu, ia juga melibatkan bankir untuk mempresentasikan rencana bisnis Garuda Indonesia ke depannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X