Dokumen ini menyerukan persaudaraan manusia dan menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama.
Kini, semangat persaudaraan ini juga diterapkan dalam menjaga kelestarian alam.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha Indonesia, Edi Ramawijaya Putra, turut menyuarakan dukungan atas pesan Paus.
“Jika Paus dapat memberikan teladan dengan hidup sederhana, kita juga harus bisa menggunakan energi dengan bijak dan tidak berlebihan,” ujar Edi.
Menurutnya, agama memiliki peran penting dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan penggunaan energi bersih.
Suara dari Berbagai Tokoh Agama
Pesan Paus Fransiskus juga disambut oleh pemimpin agama lainnya di Indonesia.
Aldi Destian Satya, Sekretaris Umum Dewan Pengurus Nasional Pemuda Agama Khonghucu Indonesia, menekankan bahwa krisis iklim adalah masalah yang dirasakan oleh semua orang.
“Krisis iklim nyata adanya, mulai dari cuaca ekstrem hingga bencana ekologis,” ungkapnya.
Aldi juga menekankan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.
Dukungan juga datang dari Irma Riana Simanjuntak dari United Evangelical Mission (UEM) Region Asia.
Ia memuji sikap sederhana Paus Fransiskus yang menjadi contoh teladan bagi pemimpin agama dan negara.
“Sikap sederhana ini sangat kontras dengan banyaknya pemimpin yang terlibat dalam eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan,” ujar Irma.