Dengan catatan buruk hilangnya hutan dan buruknya tata kelola, pasar karbon Indonesia harus dikritisi, bukan dirayakan terlalu cepat.
COP30 menjadi momentum untuk menilai kembali strategi global menghadapi krisis iklim, dan dunia kini tak bisa menoleransi janji kosong.
Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin iklim dunia, tetapi peluang itu hanya nyata jika pemerintah memperbaiki tata kelola lingkungan dalam negeri terlebih dahulu.
Pada akhirnya, pertanyaan yang muncul dari masyarakat tetap sama: pasar karbon, solusi nyata atau sekadar ilusi yang membungkus kerusakan?***
Artikel Terkait
Menakar Arah Investasi Hijau: Saat Sektor Keuangan Jadi Penentu Masa Depan Iklim
Menebar Dakwah Hijau dari Padangsidimpuan, Hening Parlan Ajak Umat Rawat Bumi dengan Cinta
Iman yang Bergerak, Bumi yang Tersenyum: Semangat Lintas Iman di Bandung untuk Keadilan Iklim
Transisi Energi Gagal Berkeadilan, Tokoh Lintas Iman Desak Pemerintah Tinjau Ulang Arah Kebijakan Nasional
Saat Iman Bergerak untuk Bumi, Lintas Agama Serukan Energi Berkeadilan