Saat Iman Bergerak untuk Bumi, Lintas Agama Serukan Energi Berkeadilan

photo author
- Senin, 3 November 2025 | 17:00 WIB
Komunitas Lintas Agama Desak Pemerintah Agar Serius Tangani Krisis Iklim.
Komunitas Lintas Agama Desak Pemerintah Agar Serius Tangani Krisis Iklim.

HUKAMANEWS GreenFaith - Dari mimbar gereja hingga serambi masjid, dari vihara hingga pura, suara seruan untuk bumi kini bergema: energi harus dikelola dengan iman dan keadilan.

Dalam Policy Brief bertajuk “Reorientasi Transisi Energi untuk Keadilan Iklim, Green Faith Indonesia menegaskan pentingnya menempatkan dimensi spiritual dan moral dalam setiap kebijakan energi nasional.

“Energi bukan sekadar soal listrik dan investasi, tapi tentang kehidupan yang adil dan berkelanjutan,” ujar Hening Parlan, Direktur Green Faith Indonesia.

Baca Juga: Akui Kalah Populer Hotman Paris Sindir Menkeu Purbaya Soal Kebijakan Impor Baju Bekas: Sekarang Kamu yang Trending!

Menurutnya, dalam ajaran Islam, energi adalah thāqah — kekuatan yang wajib digunakan untuk kemaslahatan, bukan kemudaratan.

“Jika energi justru merusak bumi dan manusia, maka arah kebijakannya perlu diperiksa ulang,” kata Hening.

Senada, Dr. Li Edi Ramawijaya Putra dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya menekankan bahwa pengelolaan energi tidak boleh elitis.

“Energi adalah hak dasar semua orang. Bila dikuasai segelintir pihak, ketimpangan akan terus meluas,” ujarnya.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di Sekitar Pabrik Aqua, Dedi Mulyadi: “Orang di Gunung Tak Bisa Mandi, Airnya Dijual Mahal”

Sementara Romo Charles Lamaberaf, SVD., M.Sc., dari NTT menyoroti ketidakadilan dalam proyek panas bumi di Flores.

“Transisi yang tidak adil hanya memindahkan luka dari satu generasi ke generasi berikutnya,” katanya.

Para tokoh lintas iman ini sepakat, prinsip kesalehan, kemaslahatan, musyawarah, dan konservasi harus menjadi jantung transisi energi Indonesia.

Mereka menyerukan agar pemimpin agama dilibatkan dalam forum kebijakan energi nasional dan global.

“Iman harus bergerak. Karena mencintai bumi adalah bagian dari ibadah,” pungkas Hening.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X