Danau Singkarak, PLTS Terapung Terbesar Sumatra yang Memicu Kontroversi

photo author
- Minggu, 23 Maret 2025 | 07:02 WIB
PLTS terapung di Danau Singkarak siap dibangun, namun masyarakat khawatir dampaknya pada ekosistem dan mata pencaharian mereka. (HukamaNews.com / Instagram @greenfaith.id)
PLTS terapung di Danau Singkarak siap dibangun, namun masyarakat khawatir dampaknya pada ekosistem dan mata pencaharian mereka. (HukamaNews.com / Instagram @greenfaith.id)

HUKAMANEWS Greenfaith - Danau Singkarak di Sumatera Barat segera menjadi sorotan dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung berkapasitas 50 megawatt (MW).

Proyek ini digadang-gadang sebagai PLTS terapung terbesar di Sumatra, mencakup sekitar 0,45% dari total luas permukaan danau.

Namun, di balik ambisi energi hijau ini, muncul kekhawatiran dari masyarakat lokal terkait dampak proyek terhadap kehidupan mereka.

Baca Juga: Membumikan Iman untuk Menyelamatkan Bumi, Eco Bhinneka dan GreenFaith Gelar Diseminasi Hasil Advokasi Lintas Agama untuk Mengelola Risiko Lingkungan

PLN Indonesia Power, bekerja sama dengan investor asal Arab Saudi, berencana menggelontorkan investasi sebesar Rp900 miliar untuk proyek ini.

Pembangunan PLTS terapung di Danau Singkarak merupakan bagian dari upaya transisi energi menuju sumber daya terbarukan.

Namun, masyarakat di Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, menolak rencana tersebut.

Penolakan ini didasarkan pada kekhawatiran akan dampak negatif terhadap ekosistem danau dan mata pencaharian mereka sebagai nelayan.

Baca Juga: Ketika Erick Thohir Jadi Pendakwah, Netizen Balas Kalo Kluivert Kalah Langsung Kutip Ayat Al Quran, Kalo STY Kalah Nyender di Dinding

Penolakan masyarakat bukan tanpa alasan. Mereka khawatir proyek ini akan mengganggu ekosistem danau yang menjadi sumber mata pencaharian utama mereka.

Selain itu, pengalaman masa lalu dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang kurang melibatkan masyarakat lokal menambah kekhawatiran mereka.

Di sisi lain, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa PLTS terapung dapat dikembangkan tanpa mengganggu kegiatan pariwisata di Danau Singkarak.

Peneliti Madya Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Ivana Yuniarti, menyebutkan bahwa desain PLTS akan memperhatikan aspek lingkungan dan wisata. 

Namun, pernyataan ini belum sepenuhnya meredakan kekhawatiran masyarakat setempat.

Baca Juga: Menjaga Pohon, Menjaga Air, Kunci Kelestarian Hidup di Tengah Perubahan Iklim

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: instagram @greenfaith.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X