HUKAMANEWS - Perubahan iklim semakin nyata dampaknya bagi masyarakat Indonesia, terutama di daerah pesisir.
Anak muda Muslim kini mengambil peran aktif dalam menyebarkan kesadaran tentang krisis iklim.
Dengan berbagai cara, mereka mengajak masyarakat untuk bertindak sebelum terlambat.
Kampanye ini menjadi gerakan sosial yang penting dalam menjaga lingkungan demi generasi mendatang.
Dampak perubahan iklim semakin dirasakan di berbagai daerah, dari naiknya permukaan air laut hingga cuaca ekstrem yang merugikan.
Anak-anak muda Muslim di Indonesia kini turun tangan untuk menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan.
Mereka mengampanyekan isu ini melalui berbagai platform dan kegiatan langsung di lapangan.
Siti Maryam Ulfah (39), seorang aktivis lingkungan dari Dompu, Nusa Tenggara Barat, baru saja mengunjungi Dusun Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Kekuatan Bersenjata Harus Patuhi Hukum Internasional
Ia melihat sendiri bagaimana rumah-rumah warga terendam banjir rob yang tidak kunjung surut sejak 2018.
Keadaan ini membuatnya sadar bahwa perubahan iklim bukan sekadar teori, tetapi ancaman nyata bagi kehidupan masyarakat pesisir.
"Saya merasa marah, kesal, dan sedih. Bagaimana bisa mereka harus terus bertahan dengan kondisi seperti ini? Ini harus segera diatasi," ujar Siti dengan nada prihatin.
Banjir rob di Timbulsloko terjadi karena berbagai faktor, termasuk naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global.
Baca Juga: Kiamat Ekologis di Depan Mata, Begini Peran Umat Islam dalam Menghadapi Krisis Lingkungan Global
Artikel Terkait
PGI Tolak Mengelola Tambang, Berbeda dengan Muhammadiyah dan NU
Hukuman 5 Tahun Penjara untuk Aktivis Iklim di Inggris, Just Stop Oil Jadi Sorotan
Indonesia Kena Prank! Janji Kucurkan Dana JETP Miliaran Dollar, Cuma Angin Surga, Adik Presiden Murka
Mak Jah, Penjaga Terakhir Desa Bedono yang Hilang, Bertahan Seorang Diri Melawan Abrasi Laut
Kiamat Ekologis di Depan Mata, Begini Peran Umat Islam dalam Menghadapi Krisis Lingkungan Global