Mak Jah, Penjaga Terakhir Desa Bedono yang Hilang, Bertahan Seorang Diri Melawan Abrasi Laut

photo author
- Senin, 3 Februari 2025 | 06:02 WIB
Di tengah laut yang terus menggerus, Mak Jah berjuang sendiri menanam mangrove demi menyelamatkan desa yang hilang. (Instagram @daaitvindonesia / HukamaNews.com)
Di tengah laut yang terus menggerus, Mak Jah berjuang sendiri menanam mangrove demi menyelamatkan desa yang hilang. (Instagram @daaitvindonesia / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS Greenfaith - Banjir rob semakin sering melanda berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya di pesisir utara Jawa.

Desa Bedono di Demak menjadi salah satu contoh nyata bagaimana abrasi laut bisa menghapus pemukiman dalam hitungan dekade.

Saat ratusan keluarga pergi meninggalkan desanya, hanya satu orang yang tetap bertahan: Mak Jah.

Dengan tekad baja, ia memilih melawan abrasi dengan caranya sendiri, menanam mangrove dan bertahan di tengah laut.

Baca Juga: Mulailah Berbicara Baik Kepada Dirimu Sendiri

Desa Bedono dulunya dihuni sekitar 200 kepala keluarga. Namun, sejak tahun 2000, banjir rob dan abrasi perlahan menggerus daratan.

Air laut semakin naik, membuat rumah-rumah penduduk tenggelam sedikit demi sedikit.

Tak ada pilihan lain bagi warga selain pindah ke tempat yang lebih aman. Kini, hanya Mak Jah yang masih tinggal di sana.

Bagi Mak Jah, meninggalkan rumah bukanlah pilihan. Ia tak punya tempat lain untuk pergi.

“Kalau pindah rumah tidak diberi apa-apa, apa yang dipakai untuk pindah?” ungkapnya.

Baca Juga: Jangan Beli Samsung S25 Sebelum Lihat Promo Ini! Diskon Besar dan Hadiah Eksklusif Menanti!

Dengan kondisi rumah yang sudah tiga kali dinaikkan, ia tetap bertahan meski setiap pasang naik, air laut bisa mencapai dua meter.

Mak Jah bukan sekadar bertahan, ia juga berjuang. Sejak bertahun-tahun lalu, ia mulai menanam mangrove di sekitar rumahnya.

Pohon-pohon itu menjadi benteng alami untuk mengurangi hempasan ombak dan mencegah abrasi semakin parah. Meski sendirian, ia tak menyerah.

Menanam mangrove bukan hal mudah. Ia harus berhadapan dengan ombak besar dan lumpur yang dalam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X