Ibrahim sendiri menyatakan kemungkinan besar nilai tukar rupiah akan terus melemah dan bisa saja menembus angka Rp17.050 per dolar AS saat pasar kembali dibuka pada Senin mendatang.
Situasi ini menjadi alarm bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk mulai menyesuaikan strategi mereka dalam menghadapi tekanan global yang semakin tidak menentu.
Lebih dari sekadar fluktuasi harian, pelemahan rupiah kali ini mencerminkan tantangan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dunia yang penuh ketidakpastian.***