analisis

Politik Jalan Tengah Puan Maharani

Sabtu, 6 April 2024 | 11:05 WIB
Ilustrasi Puan Maharani. Pasca penetapan hasil PIlpres 2024 oleh KPU, ketegangan belum meredup, Puan Maharani dianggap sedang memainkan peran menjadi juru damai di tengah ketegangan antara kubu 03 dengan Presiden terpilih Prabowo-Gibran.

Hubungan akrab yang terjalin antara Puan dengan kubu 02, dinilai publik sebagai bubarnya hak angket yang tadinya menggebu disuarakan partai koalisi 01 dan 03, yakni PDIP, PKB, PKS dan Nasdem. 

Seperti diketahui, hak angket harus diusukan oleh minimal dua fraksi dan 25 orang anggota dewan. Namun hingga DPR menggelar Rapat Paripurna Tutup Masa Sidang pada Kamis 4 April 2024, tak sepatah kata pun tentang hak angket muncul hingga Ketua DPR mengetuk palu tanda sidang ditutup.

 Baca Juga: Bincang Hangat Prabowo dan Anwar Ibrahim, Tiga Hal Ini yang Mereka Obrolkan

Tak cukup dengan gembosnya suara angket, publik kemudian dikejutkan dengan jawaban bersayap Puan Maharan tentang kemungkinan pertemuan Megawati dengan Prabowo Subianto, sang presiden terpiih 2024-2029. 

Tentu saja bila hal ini terjadi, pertemuan Megawati dan Prabowo akan menjadi perhatian publik di tanah air karena dinilai akan merubah peta politik nasional. 

Bertemunya Megawati dan Prabowo tentu akan mengubah konstelasi politik tanah air. Koalisi besar sebagaimana yang tengah diupayakan Prabowo kemunginan akan terjadi.

 Baca Juga: Profil Lengkap MH Said Abdullah, Caleg PDI Perjuangan Peraih Suara Tertinggi se-Indonesia pada Pileg 2024

PDIP sebagai partai pemenang pemilu akan berkoalisi dengan kubu prabowo Gibran sebagai pemenang Pilpres tentu akan menjadi kekuatan yang cukup besar untuk menguasai parlemen. 

Koalisi besar ini sangat diperlukan untuk memastikan program-program kerja yang dibutuhkan rakyat dapat terlaksana tanpa hambatan yang berarti di parlemen.

Diketahui bersama, saat ini Indonesia berada pada momentum bergerak untuk menjadi negara maju. Lima hingga 10 tahun ke depan adalah momen emas di mana Indonesia harus berhasil memanfaatkan setiap kesempatan untuk keluar dari jebakan negara berkembang atau middle trap income.

Baca Juga: 5 Tips Mudah Mengenali Kurma Israel Beredar di Indonesia yang Diharamkan MUI 

Pengalaman banyak negara yang bisa memanfaatkan momentum kemajuan adalah dengan bersatunya para elite politik. Rekonsilisasi para elite sebagaimana pernah ditunjukkan Jokowi dan Prabowo dalam lima tahun belakangan membawa arah positif bagi rakyat Indonesia. Berbagai krisis bisa dilalui seperti covid 19 serta krisis ekonomi akibat perang sejumlah Negara. 

Prabowo belajar dari pengalaman tersebut, tanpa ragu merangkul semua elit sehingga kestabilan politik, ekonomi dan sosial tetap terjaga. 

Indonesia kini seolah sedang menunggu kerendahan hati para elite untuk bersatu. Itu sebabnya wacana pertemuan Megawati dan Prabowo menjadi sangat menentukan. Kedua tokoh bangsa ini memang seharusnya emmpunyai kerendahan hati yang cukup besar untuk bersatu memastikan kemajuan republik.

 Baca Juga: Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru per 1 April 2024 di Jakarta dan Seluruh Wilayah Indonesia

Halaman:

Tags

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB