Ketiga, fokus Prabowo pada isu-isu ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo kerap menyuarakan program-program untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, seperti penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, dan peningkatan harga komoditas pertanian.
Keempat, efek ekor (coattail effect) dari Presiden Joko Widodo. Dukungan Jokowi kepada Prabowo diyakini mampu mendongkrak elektabilitasnya, terutama di kalangan pemilih loyal Jokowi.
Masih ada waktu 45 hari lagi menuju bilik suara pada 14 Februari 2024, atau masih 6 bulan lagi menuju Pilpres putaran kedua. Meskipun hasil survei menunjukkan optimisme, Prabowo masih perlu mewaspadai beberapa tantangan. Salah satunya adalah potensi munculnya "kuda hitam" dalam kontestasi Pilpres 2024.
Prabowo Gibran juga harus mengindari kegiatan-kegiatan politik yang tidak memiliki benefit, agar tidak terjadi blunder dalam waktu yang semakin mendekati hari H ini.
Kekuatan rakyat akan menjadi kunci kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Artinya semakin banyaknya dukungan yang datang, maka peluang kemenangan Prabowo-Gibran semakin besar.
Lebih dari itu, Prabowo juga perlu meningkatkan elektabilitasnya di kalangan NU, Muhamadiyah, dan pemilih muda dan milenial, serta menekan angka golput.
Sekali lagi, peluang Prabowo untuk meraih kemenangan dalam satu putaran Pilpres sangat terbuka lebar. Dengan strategi yang tepat, aplikasi pendekatan politik yang terstruktur, sikap koalisi yang solid, dan program-program yang pro-rakyat, Prabowo-Gibran diyakini mampu mewujudkan mimpi untuk memimpin Indonesia di tahun 2024.
Baca Juga: Debat Ketiga Pilpres 2024 Kapan Digelar? Informasi Jadwal, Tema, dan Peserta Ada di Sini
Kemenangan sejati bukan berarti tidak pernah gagal, tapi mampu untuk bangkit kembali setiap kali terjatuh (Confucius).
Jika semua lancar, bisa dikatakan Pilpres 2024 kali ini adalah pilpres yang terbaik yang pernah diikuti Prabowo karena memiliki potensi kemenangan tinggi.***