HUKAMANEWS – Kebijakan hilirisasi yang digencarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi perbincangan hangat menjelang Pilpres 2024. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan kedaulatan bangsa dengan mengolah sumber daya alam di dalam negeri.
Namun, di balik kebijakan ini, terdapat kepentingan politik yang beradu. Ada kekuatan besar di balik kontestasi Pilpres 2024 berusaha menggagalkan kebijakan hilirisasi dengan berbagai cara, termasuk narasi miring tentang Jokowi dan lobi-lobi ke negara lain.
Analisis politik Dr. Pieter C Zulkifli, SH, MH, dengan gamblang menjelaskan keterkaitan hilirisasi Jokowi dan pertempuran politik jelang Pilpres 2024. Simak analisis selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Gen Z dan Milenial Sudah Tahu Belum Pizza Hut Indonesia Ganti Nama, Apa Imbas dari Aksi Boikot Ya?
Dalam sebuah diskusi yang penulis lakukan dengan para tokoh dan akademisi, ada sebuah pertanyataan menggelitik: pemerintah dari dulu belum sepenuh hati mencerdaskan kehidupan masyarakat. Ada ketakutan karena setiap kelompok politik berkuasa masih memiliki orientasi uang.
Idealnya, jika rakyat cerdas, maka pemerintah akan mudah dikontrol oleh rakyat. Lantas, siapa sebenarnya yang membuat rakyat bodoh dan miskin?
Merujuk pada kasus yang sekarang sedang hangat digunjingkan di tengah hiruk-pikuk persiapan pesta demokrasi, Pemilu dan Pilpres 2024, masalah hilirisasi mengemuka.
Tema ini kian hangat ketika ramai di media sosial menggunjing seorang mantan pejabat yang menjadi tim sukses Capres tertentu, melobi pejabat Amerika untuk memenangkan capres jagoannya dengan iming-iming membatalkan kebijakan hilirisasi yang selama ini gencar dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
Lantas, mengapa ‘hanya’ kebijakan hilirisasi yang dijanjikan oleh si pelobi itu? Seberapa strategiskah program hilirisasi tersebut bagi Indonesia dan mengapa negara sebesar Amerika harus ketakutan?
Sudah bukan rahasia lagi, Presiden Jokowi sangat konsern terhadap program hilirisasi. Dua hal yang penjadi poin utama, yakni karena negara akan mendapatkan benefit sangat besar dengan tidak menjual produk mentah ke pasar internasional dan untuk menjaga kedaulatan bangsa.
Pemerintah mengklaim program hilirisasi berhasil memberi nilai tambah bagi Negara. Pendapatan ekspor produk nikel sebelumnya hanya Rp 33 triliun melonjak menjadi Rp 510 triliun.
Artikel Terkait
Depresi Politik Jelang Pertarungan Pilpres 2024, Gen Z, dan Indonesia Emas
Prabowo Gibran dan Gen Z, Perpaduan Ideal Menjawab Tantangan Zaman
Pilpres 2024, Catatan untuk Para Capres-Cawapres: Ojo Lamis, Jangan Dusta, Jangan Sakiti Hati Rakyat Hanya Karena Ingin Berkuasa
Gen Z, Pilpres 2024, dan Politik yang Berkeadaban
Pilpres 2024, Politik Kotor, dan Upaya Pemakzulan Presiden Jokowi
Debat Perdana Capres di Pilpres 2024 antara Adab, Adu Gagasan, dan Gimmick Politik