analisis

Presiden Jokowi, antara Opini, Fakta, dan Dukungan Rakyat

Selasa, 12 Desember 2023 | 08:23 WIB
Ilustrasi Presiden Jokowi.

HUKAMANEWS – Baru-baru ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumni UGM paling memalukan.

Pemberian gelar ini ditandai dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada Jokowi dari BEM KM UGM usai diskusi publik di Bundaran UGM, Jumat (8/12/2023).

Dalam sertifikat itu tertulis: 'Sertifikat diberikan kepada Ir. H. Joko Widodo sebagai Alumnus UGM Paling Memalukan dari BEM KM UGM'. Sertifikat untuk Jokowi itu ditandatangani oleh Ketua BEM KM UGM periode 2023 Gielbran Muhammad Noor.

Cukup memprihatinkan, kalau tak boleh dibilang kelewatan, terhadap label yang diberikan adik-adik mahasiswa yang konon dari kalangan terdidik kepada Presiden Jokowi. Apakah pernyataan mereka disertai data dan fakta yang cukup, atau hanya sekedar terhasut opini di tengah kontestasi Pemilu dan Pilpres 2024 yang sebentar lagi akan dihelat?

Baca Juga: Eks Pejabat Pajak RAFAEL ALUN, Ayah Mario Dandy, Dituntut 14 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar oleh Jaksa KPK

Berikut ini catatan kritis pengamat politik Dr. Pieter C Zulkifli terhadap fenomena memprihatinkan ini.

Upaya membangun opini di tengah kontestasi pemilu merupakan hal yang wajar untuk menarik perhatian. Namun opini itu perlu diperkuat dengan argumentasi fakta dan bukti.

Kritik maupun pujian terhadap penyelenggara negara adalah hal yang wajar dalam sebuah negara demokrasi. Penilaian terhadap kinerja selalu ada pihak yang puas dan tidak puas.

Bila melihat penilaian dari berbagai lembaga survei terhadap kinerja Presiden, Joko Widodo tetap menjadi figur Presiden yang dihormati oleh rakyat. Angka persetujuan terhadap kepemimpinan Jokowi di Pulau Jawa mencapai 82 persen. Di Jawa Barat, angka tersebut mencapai 73 persen, sementara di Jawa Tengah mencapai 92 persen.

Baca Juga: Bukan Cuma Philophobia, Ini yang Perlu Kamu Ketahui Tentang 5 Jenis Fobia Aneh Seputar Cinta di Era Gen Z

Fakta ini mendorong sejumlah elit yang berseberangan, mencoba menyerang Jokowi dengan berbagai upaya. Mereka berupaya menciptakan opini yang tidak masuk akal.

Alih-alih mendapat simpati, serangan terhadap Jokowi hanya akan merugikan dan mengancam elektabilitas mereka sendiri. Karena dukungan  rakyat terhadap Jokowi tetap kuat.

Sikap kepemimpinan Jokowi yang fokus pada pemberdayaan dan kerendahan hati semakin memperkokoh tempatnya di hati rakyat.

Melihat kembali hasil survei Indo Barometer 2020 menempatkan Jokowi sebagai salah satu Presiden yang dicintai rakyat dengan persentase 23,4%, hanya berada di bawah Soeharto. Adapun Presiden Soekarno berada di urutan ketiga dengan presentase 23,3%. Posisi keempat ada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 14,4%, kelima Presiden BJ Habibie dengan angka 8,3%; disusul Presiden KH. Abdurrahman Wahid dengan presentase 5,5 %. Sedangkan Presiden Megawati berada di posisi paling buncit dengan 1,2 %.

Halaman:

Tags

Terkini

Membenahi Gagap Nalar Peradilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:37 WIB

Bandara IMIP dan Hilangnya Kedaulatan Negara

Kamis, 27 November 2025 | 15:06 WIB

Rapuhnya Integritas “Wakil Tuhan di Muka Bumi”

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB

DPR dan Mutu Rendah Legislasi

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Jalan Terjal Mengembalikan Akal Sehat Kekuasaan

Senin, 6 Oktober 2025 | 12:00 WIB

“Mental Stunting” Pejabat

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Keadilan Fiskal dan Martabat Demokrasi

Senin, 8 September 2025 | 11:00 WIB

Menyulam Tenun Kebangsaan, Menjaga Indonesia

Rabu, 3 September 2025 | 22:00 WIB