Baca Juga: Belum Sebulan Diresmikan Presiden Jokowi, Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Kebakaran
Merangkul Seluruh Elemen
Selain tantangan internal, kabinet Prabowo-Gibran juga dihadapkan pada tuntutan untuk mewakili kepentingan seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan elit hingga rakyat kecil. Pemerintahan ini tidak hanya harus efektif dalam melaksanakan program kerja, tetapi juga inklusif dalam mendengarkan suara-suara dari berbagai elemen masyarakat. Oleh karena itu, pembentukan kabinet yang beragam, baik dari segi latar belakang profesional, etnis, maupun gender, menjadi penting untuk memastikan representasi yang adil.
Prabowo dan Gibran juga harus mampu merangkul generasi muda dalam pemerintahan mereka. Dengan Gibran sebagai simbol pemimpin muda, ekspektasi publik sangat tinggi bahwa pemerintahan ini akan lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan inovasi yang dibawa oleh anak-anak muda. Ini bukan hanya tentang memberikan kursi kepada generasi muda, tetapi juga tentang bagaimana memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil relevan dengan kebutuhan masa depan Indonesia.
Di tengah kondisi dunia yang kian kompleks, rakyat berharap kabinet Prabowo-Gibran tidak hanya mampu merespon krisis dengan cepat, tetapi juga mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Rakyat ingin melihat kabinet yang bekerja atas dasar kepentingan nasional, bukan sekadar bagi-bagi kekuasaan di antara partai politik.
Waktu yang akan menjawab apakah zaken kabinet ala Prabowo-Gibran akan terwujud. Satu hal yang pasti, pemerintahan ini harus melangkah lebih jauh dari sekadar retorika. Mereka harus berani melakukan perubahan besar dalam sistem yang sudah terlanjur rusak, membangun kembali tata kelola pemerintahan yang adil, bersih, dan berpihak pada rakyat. Jika tidak, Indonesia akan terus terperangkap dalam siklus kekuasaan yang berputar tanpa akhir, meninggalkan rakyat dalam kemiskinan dan kebodohan.
Seperti dikatakan Konfusius: "Hukum yang baik adalah hukum yang membuat rakyat patuh tanpa harus diawasi terus-menerus." Pemimpin yang bijaksana akan menyesuaikan diri dengan penderitaan rakyat, bukan sebaliknya. ***
Artikel Terkait
Megawati Soekarnoputri, Antara Retorika Wong Cilik dan Realita Politik Elite
Kudeta Kepemimpinan di Tubuh Kadin: Menyibak Hubungan Gelap Penguasa dan Pengusaha
Ketika Jokowi Mendadak Muluskan Ekspor Pasir Laut di Ujung Jabatan, Dinamika Politik dan Dilema Prabowo
Partai Politik, Janji Kosong, dan Kedaulatan Rakyat yang Dikorbankan
Prabowo – Gibran, Ujian Kepemimpinan di Tengah Krisis Global, Perekonomian Lesu, dan Penegakan Hukum Rapuh
Deflasi Beruntun: Tantangan Awal Pemerintahan Prabowo Gibran, Meritokrasi Jadi Kunci Pemulihan
Mogok Hakim dan Krisis Keadilan: Elite Tak Peduli, Rakyat Jadi Korban