Tidak dilibatkannya Jokowi dalam pengambilan keputusan penentu cawapres bagi Ganjar Pranowo, mempertegas sikap elite PDI Perjuangan yang ingin membuktikan bahwa mesin politik PDI Perjuangan tidak tergantung pada ketokohan dan popularitas Jokowi. PDI Perjuangan ingin mengabaikan variabel efek Elektoral Jokowi.
Mengutip sumber dari internal partai, Megawati telah mengesampingkan peran Jokowi dalam menentukan cawapres karena banyaknya para pembisik mengelilingi putri Bung Karno ini.
Baca Juga: Didominasi Gen Z, Inilah Lama Waktu Rata-rata Orang Indonesia Internet-an
Megawati menganggap Jokowi berusaha mencampuri apa yang menjadi hak prerogratif Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Diperparah lagi dengan lingkaran pembisik yang memiliki kepentingan terselubung terhadap kekuasaan.
Politikus PKS Mardani Ali Sera membuka opsi pemakzulan terhadap Presiden Jokowi jika dugaan campur tangan dalam Pilpres 2024 terbukti. Megawati prihatin mendengar isu pemakzulan Jokowi. Di sisi lain, politisi gaek PDI Perjuangan Panda Nababan menyebut Megawati dalam suasana prihatin mendengar putusan MK belum lama ini.
Panda Nababan mengatakan bahwa pemakzulan bukan hal yang tabu dan bisa terjadi pada Jokowi. Siapa sesungguhnya Panda Nababan ini? Jika semakin ditarik ke depan, para elite PDIP berusaha memainkan sinetron politik untuk mendelegitimasi pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Mungkinkah Koruptor di Indonesia Dihukum Mati? Cek Faktanya Terkait Hukuman Mati Pelaku Korupsi
Ini bisa dibaca dengan suara lantang Masinton Pasaribu yang sepekan terakhir menyuarakan hak angket terkait putusan Mahkamah Konstitusi tentang batas usia capres dan cawapres.
Faksi-faksi di internal PDIP juga semakin tidak terkendali. Riuh pernyatan-pernyataan bernada menyerang Jokowi dan Gibran merupakan sikap politik yang diwarnai kesombongan.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama elite lainnya sengaja membuat framing buruk terhadap Jokowi dan Gibran. Hasto telah menyerang Presiden Jokowi secara terbuka.
Deretan peristiwa ini bisa dibaca sebagai sikap permusuhan dan arogansi politik PDIP untuk mengintimidasi pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: HORE! BBM Pertamax Series dan Dex Series Alami Penurunan, Intip Harga Terbarunya di Sini
Gen Z Menjauh
Sikap politik elite PDIP tersebut justru semakin sulit mendapatkan simpati generasi milenial dan gen Z yang pada Pemilu dan Pilpres 2024 ini akan menjadi pemilih terbanyak.
Artikel Terkait
Korupsi, Penegakan Hukum, dan Indonesia Maju
Siapa Sebenarnya MAFIA HUKUM?
Menebak Langkah Politik PSI, Prabowo atau Ganjar?
Jokowi Menjawab Isu Dinasti Politik dan Spekulasi Gibran Sebagai Pendamping Prabowo pada Pilpres 2024
Dugaan Dinasti Politik Keluarga Jokowi, antara Ambisi dan Etika Kekuasaan
Dilaporkan ke KPK Dugaan Kolusi dan Nepotisme, Jokowi dan Gibran Hormati Proses Hukum, Anwar Usman Tertawa
Membaca Langkah Senyap Jokowi dan Pertalian dengan Generasi Z pada Pilpres 2024