oase

Apakah Sah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah? Ini Penjelasannya

Minggu, 16 Juni 2024 | 07:16 WIB
Ilustrasi seorang pria menuntun hewan kurban. Berikut ini penjelasan sah tidaknya menggabungkan Puasa Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah.

 

HUKAMANEWS – Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh rahmat dan keberkahan bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, salah satunya dengan melakukan ibadah puasa. 

Selain puasa wajib haji, terdapat beberapa puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Dzulhijjah, yaitu puasa Tarwiyah, Arafah, dan puasa sunnah Dzulhijjah. 

Namun, bagaimana hukum menggabungkan qadha puasa Ramadhan dengan puasa Tarwiyah atau Arafah bagi mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan?

 Baca Juga: Di Balik Alasan Tokopedia dan TikTok Shop PHK Massal Ratusan Karyawan

Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), Ustadz Alhafiz Kurniawan, menjelaskan bahwa niat qadha puasa Ramadhan yang digabung dengan puasa Tarwiyah dan Arafah tetap sah.

Bahkan, lanjutnya, orang yang melaksanakan hal tersebut juga mendapatkan keutamaan puasa sunnah tersebut. 

"Qadha puasa Ramadhannya tetap sah. Sedangkan ia sendiri tetap mendapatkan keutamaan yang didapat oleh mereka yang berpuasa dengan niat puasa sunnah Arafah," katanya dalam tulisannya di NU Online dikutip Minggu (17/6/2024).

 Baca Juga: Pernyataan Mengejutkan Jimly Asshiddiqie Terkait Putusan MA, Bikin Kaesang Pangarep Gigit Jari

Pernyataan ini didasarkan pada keterangan Syekh Zakariya Al-Anshari dalam Asnal Mathalib. Syekh Zakariya menjelaskan bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura, misalnya, untuk qadha atau nazar puasa, juga mendapat pahala puasa sunnah hari Asyura.

Pandangan ini disepakati oleh ulama seperti Al-Ushfuwani, Al-Faqih Abdullah An-Nasyiri, dan Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami.

Keterangan serupa juga dikutip oleh Ustadz Alhafiz dari Sayyid Bakri dalam kitab I‘anatut Thalibin.

Baca Juga: Pasutri Wajib Tahu Ya! Kenali Waktu Makruh dan Haram untuk Hubungan Intim dalam Islam

Menurut Sayyid Bakri, orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk dipuasakan akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut, meskipun niatnya adalah qadha puasa atau puasa nazar. 

"Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib As-Syarbini, Syekh Sulaiman Al-Jamal, dan Syekh Ar-Ramli bahwa puasa sunnah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut. Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan," demikian penggalan keterangan Sayyid Bakri yang dikutip Ustadz Alhafiz.

Halaman:

Tags

Terkini

Jukung Julak: Rumah Makan yang Menyimpan Ribuan Doa

Rabu, 19 November 2025 | 20:13 WIB

Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Saya Berbeda Pandangan

Minggu, 9 November 2025 | 06:05 WIB

45 Tahun WALHI: Gerakan Tanpa Kultus

Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan

Senin, 31 Maret 2025 | 13:18 WIB