Namun demikian, Ustadz Alhafiz menyarankan agar orang yang memiliki utang puasa Ramadhan sebaiknya meng-qadha utang puasanya terlebih dahulu. Setelah itu, mereka baru boleh mengamalkan puasa sunnah Arafah.
Baca Juga: Kisah Pelarian Harun Masiku: Dari Buronan KPK Hingga Marbot Masjid di Malaysia
"Tetapi kalau utang puasa Ramadhan itu baru teringat jelang hari Arafah, sebaiknya ia membayar qadha puasanya di hari Arafah," terangnya.
Adapun lafal niat qadha puasa Ramadhan ditulis Ustadz Alhafiz dalam artikel yang lain di NU Online sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.”
Baca Juga: Meresahkan! Transaksi Judi Online Tembus Rp 600 Triliun dalam 3 Bulan Pertama 2024
Dengan demikian, jelas bahwa menggabungkan niat qadha puasa Ramadhan dengan puasa sunnah seperti Tarwiyah dan Arafah diperbolehkan dan sah menurut pandangan ulama.
Umat Islam tetap mendapatkan keutamaan puasa sunnah tersebut meskipun niatnya adalah qadha puasa. Meskipun demikian, ada baiknya jika qadha puasa dilakukan sesegera mungkin sebelum melaksanakan puasa sunnah lainnya.***
Artikel Terkait
Makna Mendalam di Balik Ucapan Taqabbalallahu Minna wa Minkum yang Sudah Jadi Tradisi Idul Fitri dan Idul Adha
Simak Yuk! Bolehkah Berpuasa Hanya Satu Hari Saat Idul Adha? Ini Penjelasan dan Keutamaannya!
Sebentar Lagi Idul Adha, inilah 3 Golongan Penerima Daging Kurban dan Ketentuan Pembagiannya
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, Keutamaan, dan Jadwal Pelaksanaannya