Meski demikian, terdapat tulisan-tulisan tertentu pada senjata tersebut yang kini menjadi bahan analisis untuk mengusut motif pelaku.
Polisi juga tengah menelusuri bagaimana pelaku bisa merakit alat yang menyebabkan ledakan, serta apakah ada pengaruh dari konten internet atau kelompok tertentu.
Pengamat pendidikan menilai bahwa kasus seperti ini menunjukkan meningkatnya fenomena “DIY weapons” di kalangan remaja, yang banyak dipicu rasa penasaran, pengaruh pergaulan, dan budaya konten daring yang menormalisasi eksperimen berbahaya.
Hal ini menuntut sekolah dan orang tua untuk lebih proaktif dalam memantau perilaku anak-anak, termasuk aktivitas digital mereka.
Baca Juga: 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi Terungkap! Publik Dibuat Kaget dengan Nama-Nama yang Ikut Terseret
Presiden Prabowo Sudah Menerima Laporan dan Ingatkan Masyarakat untuk Waspada
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto langsung menerima laporan lengkap mengenai insiden tersebut.
Menurut Prasetyo, Presiden menaruh perhatian besar terhadap penanganan korban dan meminta pemerintah daerah serta otoritas sekolah meningkatkan kewaspadaan.
Presiden juga menekankan bahwa masyarakat harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama bila menemukan perilaku atau aktivitas mencurigakan.
Pesan ini relevan mengingat beberapa kasus serupa sebelumnya terjadi akibat lengahnya pemantauan terhadap dinamika remaja di sekolah.
Dari pantauan lapangan, beberapa orang tua siswa tampak berkumpul di area sekitar sekolah dan rumah sakit untuk memastikan kondisi anak-anak mereka.
Sebagian lainnya menyampaikan keresahan karena insiden ini terjadi di lingkungan pendidikan yang semestinya menjadi ruang aman bagi pelajar.
Pemprov DKI Jakarta Akan Tanggung Seluruh Biaya Perawatan Korban
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa seluruh korban ledakan akan mendapatkan penanganan maksimal tanpa biaya apa pun.