Pemprov DKI, tegasnya, menanggung seluruh biaya pengobatan di rumah sakit mana pun tempat korban dirawat.
Kebijakan ini mendapat apresiasi dari publik karena dianggap respons cepat dan berpihak pada keselamatan warga.
Selain itu, kepolisian membuka dua posko penanganan di RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih untuk mempermudah keluarga mendapatkan informasi terbaru.
Langkah ini dinilai penting karena membuat proses koordinasi antarinstansi menjadi lebih cepat dan terstruktur.
Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta menjadi pengingat bahwa keamanan sekolah harus mendapatkan prioritas lebih tinggi di tengah perkembangan zaman yang membuat akses informasi berbahaya semakin mudah.
Peran keluarga dan sekolah menjadi sangat penting, terutama dalam memantau perilaku anak dan memberikan edukasi mengenai bahaya eksperimen yang tidak terkontrol.
Kasus ini juga membuka diskusi lebih luas soal kesehatan mental dan tekanan sosial di kalangan pelajar yang sering kali luput dari perhatian publik.
Untuk pembaca yang membutuhkan pembaruan lanjutan terkait penyelidikan, perkembangan kondisi korban, maupun kebijakan keamanan di sekolah, selalu pantau berita terbaru kami secara berkala.***
Artikel Terkait
Siap-Siap Kejutan! Pemerintah Pertimbangkan PSO untuk Whoosh, Tarif Murah di Depan Mata tapi Risiko APBN Jadi Sorotan
Cara Buat Kartu Pekerja Jakarta untuk Naik Transportasi Umum Gratis, Ini Syarat & Alurnya
Dirut MRT Diperiksa KPK soal Skandal Anoda Logam Antam Rp 100 Miliar, Ada Jejak Lama di Antam
Terungkap! 3 RS di Jember Diduga Mark Up Klaim BPJS, DPRD Turun Tangan Bongkar Fakta di Baliknya
MAKI Ultimatum KPK Soal Kasus CSR BI–OJK, Publik Bertanya: Kenapa Tersangka Belum Ditahan?