Bagi sebagian warga, angka itu belum cukup untuk membangun tempat tinggal pengganti.
“Kalau mau relokasi, kami dimanusiakan lah. Minimal kami bisa bangun gubuk seperti yang kami punya sekarang,” ujar Lia Purba, salah satu warga yang terdampak.
Lia juga mengaku tidak melaporkan insiden yang terjadi ke polisi.
Menurutnya, laporan warga sebelumnya tidak mendapatkan respons berarti.
Hal ini membuat kepercayaan masyarakat terhadap aparat semakin menipis.
Di sisi lain, pihak kepolisian mengaku sudah mengetahui adanya keributan tersebut.
Baca Juga: Cak Imin Bantah Perintah Presiden Prabowo Rapatkan Barisan Bukan untuk Persiapan Pemilu Mendatang
Kapolresta Barelang, Kombes Zaenal Arifin, membenarkan bahwa ada seorang perempuan yang sempat tertimbun tanah saat aksi protes berlangsung.
Namun hingga kini, belum ada laporan resmi yang masuk ke pihak kepolisian dari korban.
Zaenal menambahkan, proses penyelidikan masih terus berjalan.
Pihaknya masih mengumpulkan informasi dari berbagai pihak untuk memastikan kronologi dan dampak dari kejadian tersebut.
Kasus ini menjadi cerminan tarik-ulur kepentingan antara pembangunan dan keberlangsungan hidup warga lokal.
Baca Juga: Cak Imin Bantah Perintah Presiden Prabowo Rapatkan Barisan Bukan untuk Persiapan Pemilu Mendatang
Di satu sisi, proyek pengembang digadang-gadang sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi.
Namun di sisi lain, masyarakat justru merasa terpinggirkan.
Artikel Terkait
7 Ini Produk yang Diam-diam Ditarik BPOM dan BPJPH dari Pasaran, Sudah Bersertifikat Halal Tapi Mengandung Babi
Sedang Berada di Indonesia, Legenda Bayern Munich Bastian Schweinsteiger Ingatkan Pemain U-17 Jangan Cepat Puas
Kena Sanksi Gegara Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Lucky Hakim Disuruh 'Magang' di Kemendagri Selama 3 Bulan!
Jogging Sore Berujung Mimpi Buruk Dosen Cantik di Sidrap Jadi Korban Pemerkosaan Oleh Rekan Sendiri di Mess Kampus
Polisi Selidiki Dugaan Pemerkosaan Dosen di Sidrap, Lokasi Kejadian Diduga di Kawasan Kampus