- Perbedaan Prinsip dan Tujuan Hidup: Jika kedua belah pihak merasa tidak sejalan dalam hal prinsip atau tujuan hidup.
- Perselisihan yang Tidak Bisa Diselesaikan: Jika sering terjadi konflik yang tidak dapat diselesaikan.
- Kehilangan Rasa Cinta: Jika salah satu atau kedua belah pihak merasa tidak ada lagi rasa cinta dalam pernikahan.
Bagian ini harus ditulis dengan jelas dan sejujur mungkin agar pengadilan dapat memahami situasi dengan baik.
Baca Juga: Tanpa Baliho, Kaesang Optimis Mendulang Suara di Jawa Tengah
5. Penutup
Bagian penutup adalah bagian terakhir dari surat gugatan cerai.
Di sini, Anda bisa menambahkan beberapa pernyataan tambahan, seperti:
- Harapan: Misalnya, harapan agar proses perceraian berjalan dengan lancar dan adil.
- Permohonan: Jika ada permohonan khusus terkait hak asuh anak atau pembagian harta gono-gini, sebutkan di sini.
6. Saksi-Saksi
Dalam surat gugatan cerai, Anda juga perlu mencantumkan saksi-saksi yang dapat memberikan keterangan terkait dengan proses perceraian.
Saksi-saksi ini bisa berupa teman, keluarga, atau siapa saja yang mengetahui situasi pernikahan Anda.
Cantumkan nama lengkap, alamat, dan hubungan saksi dengan pihak-pihak yang bercerai.
Artikel Terkait
7 Dokumen Penting dalam Sidang Gugatan Cerai yang Harus Disiapkan, Cek Apa Saja!
Emang Bisa Gugat Cerai Tanpa Adanya Buku Nikah? Yuk Simak Penjelasannya di Sini!
Apakah Gugatan Cerai Istri Bisa Ditolak Oleh Pihak Suami? Berikut Alasan-alasan Perceraian Bisa Dibatalkan!
SIMAK! Inilah Alasan-Alasan Gugatan Cerai Tidak Dikabulkan, Bisa Ditolak Oleh Pihak Suami?
Jangan Gegabah! Simak Tips Sebelum Mengajukan Gugatan Cerai, Cek Panduan Lengkap untuk Proses Perceraian yang Lebih Lancar
Cara Mengajukan Gugatan Cerai Jika Suami Di Penjara, Ikuti Langkah-langkahnya di Sini!