HUKAMANEWS - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dengan tegas membantah keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi pembangunan dan perawatan jalur kereta di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.
Pernyataan ini disampaikan Hasto saat berada di Kantor DPP PDIP, Jakarta, pada hari Sabtu.
Pada awalnya, Hasto menjelaskan alasan ketidakhadirannya pada panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dijadwalkan pada Jumat, 19 Juli.
Ia mengaku baru mengetahui adanya surat panggilan tersebut pada pagi hari itu, meskipun surat tersebut telah diterima oleh sopirnya seminggu sebelumnya.
Baca Juga: China Bikin Katalis Propilena Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan, Produksi Plastik Murah, Keren, Aman!
"Saya sendiri baru tau pagi hari, suratnya sudah seminggu katanya, tapi saat itu saya sedang tugas di Jogja, diterima oleh driver kami, dan kemudian tidak ada laporan, sehingga saya tidak tahu," ujar Hasto.
Ia juga menyampaikan permohonan maafnya karena tidak dapat hadir dalam pemeriksaan tersebut, dengan alasan sedang memimpin rapat pilkada.
Hasto menegaskan bahwa dirinya tidak ada kaitan dengan kasus DJKA.
Meskipun ia pernah bekerja di BUMN sebagai konsultan, Hasto menekankan bahwa ia tidak memiliki bisnis terkait kasus tersebut.
Baca Juga: Kenapa Satgas Judi Online Butuh Regulasi Khusus? Sosiolog UI Buka Suara, Jangan Sampai Gagal Fokus!
"Saya pribadi tidak ada sangkut pautnya dengan hal tersebut. Tidak ada bisnis, kalau saya disebut sebagai konsultan, memang di KTP saya, karena dulu saya bekerja di BUMN, ruang lingkupnya ada consulting, maka saya tulis konsultan, belum diubah sampai sekarang," jelas Hasto.
Menurut Hasto, panggilan KPK tersebut kemungkinan terkait dengan Pilpres 2019, di mana ia menjadi Sekretaris Tim Pemenangan.
"Karena terkait ada yang memberikan bantuan dan kemudian disinyalir bantuan tersebut apakah ini masih didalami oleh KPK, ada kaitannya dengan persoalan korupsi tersebut," ucapnya.
Hasto memastikan bahwa dirinya akan memenuhi panggilan KPK berikutnya dan meminta untuk menunggu hasil pemeriksaan.
Artikel Terkait
Nggak Main-main! KPK Bakal Usut Tuntas Kasus SYL, Surya Paloh Siap-siap Pasang Sabuk Pengaman
KPK Minta 6.969 Caleg Terpilih Lapor LHKPN Segera, Hanya 13.493 dari 20.462 Caleg yang Sudah Lapor
KPK Panggil Ulang Cucu SYL, Andi Tenri Bilang Radisyah Setelah Mangkir
Heboh! KPK Grebek Disdik dan Disperin Semarang! Korupsi ASN, Gratifikasi, Pemkot Kena Getahnya, Mbak Ita Was-was!
Penyidik KPK Diminta Sasar Oknum Pimpinan dalam Kasus Harun Masiku, Ada Apa Nih?
Hasto Kristiyanto Mangkir dari KPK! Kasus Korupsi DJKA Kemenhub Makin Panas, Siapa Berikutnya yang Terbongkar?