Disandera Hamas Setahun! Kepulangan 5 Warga Thailand Ini Bikin Haru dan Banjir Air Mata

photo author
- Senin, 10 Februari 2025 | 18:00 WIB
Kepulangan lima warga Thailand dari Gaza membawa harapan di tengah konflik, disambut hangat keluarga di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok. (AFP-MANAN VATSYAYANA / HukamaNews.com)
Kepulangan lima warga Thailand dari Gaza membawa harapan di tengah konflik, disambut hangat keluarga di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok. (AFP-MANAN VATSYAYANA / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS – Lima warga Thailand yang sempat disandera di Gaza akhirnya tiba di Bangkok pada Minggu (9/2), disambut dengan haru oleh keluarga mereka.

Setelah lebih dari setahun berada dalam penyanderaan, momen kepulangan ini menjadi titik balik yang sangat emosional bagi para korban dan kerabat mereka.

Keberhasilan pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza.

Dengan situasi yang masih mencekam, kepulangan mereka menjadi simbol harapan di tengah krisis kemanusiaan.

Baca Juga: TERBARU! Daftar Harga Gas Elpiji 3 Kg, 5 Kg, dan 12 Kg Bulan Februari 2025

Kelima sandera yang berhasil dibebaskan adalah Watchara Sriaoun, Pongsak Tanna, Sathian Suwannakham, Surasak Lamnau, dan Bannawat Saethao.

Mereka mendarat di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, pada pukul 07.30 pagi waktu setempat, langsung disambut oleh keluarga serta pejabat dari Kementerian Luar Negeri Thailand.

Tangisan kebahagiaan pecah ketika para sandera berjalan melewati aula kedatangan dengan wajah yang penuh kelegaan.

Orang tua dari salah satu sandera, Somboon Saethao, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya saat menyambut putranya, Bannawat Saethao.

Baca Juga: Tren Smartphone Pekan Ini, Asus Zenfone 12 Ultra Resmi Meluncur, Xiaomi 15 Ultra Bocor, dan Apple dengan Aplikasi Baru

Ia bahkan mengungkapkan niatnya untuk mengadakan upacara adat sebagai bentuk syukur atas keselamatan anaknya.

"Saya rasa saya tidak ingin dia jauh dari rumah lagi," ujar Somboon penuh emosi kepada AFP.

Menurut penuturan Somboon, Bannawat pergi ke Israel sembilan bulan sebelum insiden penculikan terjadi.

Tujuan utama kepergiannya adalah untuk mencari nafkah guna meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Namun, serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 mengubah segalanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X