Menanam Nilai Kepribadian Muhammadiyah, Meneguhkan Peran Perempuan Berkemajuan

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 07:23 WIB
Peserta kegiatan Baitul Arqam Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Tahunan, Jepara, kegiatan Baitul Arqam Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Tahunan, Jepara.
Peserta kegiatan Baitul Arqam Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Tahunan, Jepara, kegiatan Baitul Arqam Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Tahunan, Jepara.

HUKAMANEWS 1000 Cahaya — Nilai-nilai kepribadian Muhammadiyah menjadi penutup yang menggugah dalam kegiatan Baitul Arqam Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Tahunan, Jepara. Selama dua hari, Sabtu–Ahad, 25–26 Oktober 2025 atau bertepatan dengan 3–4 Jumadil Awal 1447 H, sebanyak 42 peserta dari empat ranting mengikuti kegiatan yang berlangsung di Aula Yulia Hotel, Bandengan, Jepara. 

Kegiatan yang mengusung tema “Membentuk Pemimpin Perempuan Berkemajuan” ini dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Jepara, Hj. Umi Kulsum. Ia hadir bersama Ketua Penyelenggara Liscorini, Master of Training Ukrowiyah, serta jajaran Majelis Pembinaan Kader (MPK) Nasyiatul ‘Aisyiyah. 

Pada hari pertama, para peserta mendapatkan sejumlah materi penting tentang ideologi dan nilai dasar Muhammadiyah. Sekretaris PDM Jepara, H. Hanbali, membawakan materi Ideologi Muhammadiyah, disusul dengan Risalah Perempuan Berkemajuan oleh Hj. Umi Kulsum.

Baca Juga: Gempa M6,2 Guncang NTT Dini Hari, BMKG Ungkap Penyebab dan Imbau Warga Tetap Waspada

Materi Masalah Lima disampaikan oleh Ketua MPK PDA Jepara Nasyiatul ‘Aisyiyah, sedangkan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah dibawakan oleh Sekretaris PDA Jepara, Henny Fransiska. 

Memasuki hari kedua, kegiatan dimulai sejak dini hari dengan shalat tahajud dan pembelajaran kultum, dilanjutkan dengan outbound dan berbagai perlombaan. Dua materi terakhir yang menjadi inti kegiatan disampaikan oleh Ketua PDM Jepara KH Fahrurrozi tentang Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, serta materi pamungkas Kepribadian Muhammadiyah oleh Wakil Ketua PDA Jepara, Deny Ana I’tikafia. 

Menurut Deny, materi kepribadian Muhammadiyah menjadi sangat penting untuk dipahami oleh seluruh kader ‘Aisyiyah. 

“Sebagai ortom khusus Muhammadiyah, kegiatan ‘Aisyiyah tidak bisa dilepaskan dari semangat dan nilai dasar Muhammadiyah, terutama dalam mengelola Amal Usaha ‘Aisyiyah,” ujarnya. 

Baca Juga: Jalur Macet Total! KA Purwojaya Anjlok Bikin 8 Kereta Batal Jalan, Ini Respons KAI

Ia menjelaskan, konsep Kepribadian Muhammadiyah telah dirintis sejak 1961 di Madrasah Mu’allimin dan dirumuskan dalam Muktamar ke-35 di Jakarta tahun 1962 oleh KH Fakih Usman. Sepuluh poin utama dalam kepribadian ini menjadi pedoman bagi seluruh warga Muhammadiyah, termasuk ‘Aisyiyah, dalam beramal dan berorganisasi. 

Menariknya, semangat pembaruan turut hadir dalam materi 1000 Cahaya, yang diinisiasi Majelis Lingkungan Hidup (MLH) dan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting–Pemberdayaan Masjid (LPCR–PM). Program ini menjadi bagian dari implementasi nilai Kepribadian Muhammadiyah, terutama dalam membangun kesadaran lingkungan dan efisiensi energi. 

“Perempuan ‘Aisyiyah sebagai ibu rumah tangga memiliki peran penting dalam pengelolaan energi di rumah tangga. Dari penggunaan mesin cuci, AC, kipas, hingga lemari es, semua harus dikelola secara hemat. Jika efisiensi energi sudah maksimal, maka langkah selanjutnya adalah beralih pada energi terbarukan seperti tenaga surya, baik di rumah maupun di Amal Usaha ‘Aisyiyah,” tutur Deny. 

Baca Juga: KPK Sita Uang Asing dari Biro Travel Haji di Yogyakarta, Diduga Terkait Jual-Beli Kuota Haji

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X