Gempa M6,2 Guncang NTT Dini Hari, BMKG Ungkap Penyebab dan Imbau Warga Tetap Waspada

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 07:05 WIB
Warga Kupang keluar rumah setelah gempa M6,2 mengguncang NTT tanpa potensi tsunami. (HukamaNews.com / Berita Satu)
Warga Kupang keluar rumah setelah gempa M6,2 mengguncang NTT tanpa potensi tsunami. (HukamaNews.com / Berita Satu)

HUKAMANEWSGempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (27 Oktober 2025) dini hari sekitar pukul 00.04 WIB.

Meski cukup kuat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Getaran gempa terasa di sejumlah wilayah seperti Kupang, Maumere, Ende, Waingapu, hingga Lembata.

Warga yang masih terjaga di tengah malam mengaku sempat panik karena guncangan berlangsung beberapa detik. Namun, hingga pagi hari, tidak ada laporan kerusakan serius maupun korban jiwa.

Baca Juga: Waspada! BRIN Ungkap Skenario Mengerikan Megathrust Jawa, Tsunami Bisa Sampai Jakarta dalam 2,5 Jam!

Menurut BMKG, pusat gempa berada di laut, tepatnya pada koordinat 9,34° LS dan 123,95° BT, sekitar 71 kilometer barat laut Timor Tengah Selatan, dengan kedalaman 110 kilometer.

Lokasi tersebut termasuk dalam zona aktif tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang sering memicu aktivitas seismik di kawasan NTT.

enyebab Gempa: Aktivitas Lempeng Bumi dan Mekanisme Normal Fault

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini termasuk dalam kategori gempa menengah, dan sumber guncangan berasal dari aktivitas tektonik akibat subduksi lempeng Indo-Australia di bawah Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan turun (normal fault), yang menjadi ciri khas dari zona pergeseran di daerah Laut Sawu,” ujar Daryono dalam keterangan resminya.

Ia menambahkan, meskipun gempa cukup terasa di permukaan, kedalaman 110 kilometer membuat energinya tidak cukup kuat untuk menimbulkan tsunami.

Baca Juga: Perbandingan Nilai Investasi Whoosh dan Saudi Land Bridge, Kok Bisa Proyek Indonesia Lebih Mahal dari Negeri Minyak?

“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi gempa susulan,” lanjutnya.

Hingga pukul 00.35 WIB, BMKG mencatat dua kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar M4,6. Aktivitas ini masih dalam batas wajar dan menunjukkan mekanisme penyesuaian energi bawah permukaan bumi setelah gempa utama.

Respons Masyarakat dan Imbauan BMKG

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: BMKG

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X