Mak Jah, Penjaga Terakhir Desa Bedono yang Hilang, Bertahan Seorang Diri Melawan Abrasi Laut

photo author
- Senin, 3 Februari 2025 | 06:02 WIB
Di tengah laut yang terus menggerus, Mak Jah berjuang sendiri menanam mangrove demi menyelamatkan desa yang hilang. (Instagram @daaitvindonesia / HukamaNews.com)
Di tengah laut yang terus menggerus, Mak Jah berjuang sendiri menanam mangrove demi menyelamatkan desa yang hilang. (Instagram @daaitvindonesia / HukamaNews.com)

Namun, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Beberapa pohon sudah tumbuh cukup besar dan membantu memperlambat laju abrasi.

Ia percaya, jika lebih banyak mangrove ditanam, desa yang hilang ini bisa sedikit terselamatkan.

Selain menanam mangrove, Mak Jah juga memanfaatkan hasil laut sebagai sumber kehidupannya.

Dengan alat tangkap sederhana, ia mencari ikan dan kerang untuk kebutuhan sehari-hari.

Alam adalah satu-satunya teman setianya dalam menghadapi kerasnya hidup di tengah laut.

Baca Juga: Pesan Menohok Kholid untuk Presiden Prabowo, Basmi Benalu yang Garong Bangsa dan Maunya Disuap, Waktunya Prabowo Sikat Habis!

Kisah Mak Jah bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi juga tentang keberanian dan keteguhan hati.

Di saat banyak orang memilih pergi, ia memilih tetap tinggal. Di saat alam semakin ganas, ia memilih melawan.

Bukan dengan amarah, tetapi dengan solusi nyata: menanam mangrove.

Kisahnya menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Abrasi bukan sekadar bencana alam, tetapi juga dampak dari ulah manusia yang abai terhadap keseimbangan ekosistem.

Baca Juga: Ga Kapok, Oknum Polisi Polrestabes Semarang Kembali Berulah, Kini Peras Remaja

Apa yang terjadi di Bedono bisa terjadi di tempat lain jika kita tidak mulai peduli.

Mungkin, Mak Jah hanya satu orang. Tapi langkah kecilnya memberi harapan besar.

Jika lebih banyak orang peduli dan ikut serta dalam upaya konservasi, maka desa-desa lain yang terancam abrasi masih bisa diselamatkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X